SKANDAL rekening gendut melibatkan sederet nama pentinggi Polri sudah lama mengendap. Tama S. Langkun, aktivis ICW, yang membongkar misteri pada tahun 2010, dipukuli oleh orang tak dikenal. Diduga, pelaku terkait dengan ketidak-sukaannya kepada korban yang membuka aib pemilik rekening.
Misteri ini kembali jadi perbincangan. Publik berharap agar penegak hukum mengusut dari mana sumber uang hingga triliuan rupiah disimpan pada bank atas nama orang-orang top itu? Mustahil berasal jatuh dari langit, apalagi dari sisa gaji yang mereka ditabung.
PNS bagai tidak mau kalah. Meski masih usia muda sudah punya tabungan di bank dalam jumlah mencengangkan. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap ada 1.800 kasus dan menyerahkan datanya kepada penegak hukum untuk segera ditindak-lanjuti.
Kesan kuat tentang lambatnya penanganan pertanda praktek penegakan hukum masih tebang pilih. Wakil Jaksa Agung Darmono kepada wartawan mengatakan bingung menyikapi laporan PPATK. Alasannya, bila mengambil tindakan khawatir tumpang-tindih dengan KPK atau polisi.
Semenetara itu, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasutionmembuka pintu sekaligus mempersilakan KPK menyelidiki rekening mencurigakan milik anggota Polri. Pernyataannya, patut mendapat apresiasi. Apalagi setahu kita, Mahkamah Agung sudah menerbitkan Peraturan No 2/2011. Isinya mengamanatkan agar rekening gendut oknum polisi segera dibuka.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di tempat lain menegaskan skandal tersebut bagian dari prioritas penyelidikan. Meski begitu, pihaknya sampai sekarang mengaku belum pernah gelar perkara, kecuali kasus-kasus seputar mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin, Bank Century dan Cek Pelawat.
Skandal ini dari awal sangat terasa bagai buah simalakama. Ini menjadi ujian paling berat bagi penegak hukum. Namun, Pedang Dewi Keadilan tak pernah pandang bulu. Demi kehidupan yang beradab, maka penegakan hukum terus berlanjut.
Dukungan kita kepada KPK tiada henti dalam upayanya mewujudkan amanat reformasi anti- KKN di bumi Indonesia. Semangat juangnya adalah menumpas korupsi guna menyelamatkan Indonesia dari kebangkrutan.***