JAKARTA (Pos Kota)-Pendukung hak angket yang dilakukan anggota DPRD DKI terhadap Gubernur DKI Ahok makin gembos. Setelah Fraksi Nasdem, kini Fraksi PAN akan menarik dukungan alias mencabut hak angket tersebut.
Zulkifli mengaku sudah memanggil anggotanya di DPRD DKI. Ia menginstruksikan anggotanya di DRPD untuk tak lagi mendukung angket terhadap Ahok. “Kami sudah bertemu dengan DPRD, kesimpulannya nggak ada angket. Jadi utamakan kepentingan rakyat,” ucapnya, Senin (9/3) di Jakarta.
Ia meminta anggota DPRD dari PAN tidak ikut dalam kisruh politik di ibukota itu. “Semua wakil rakyat dari PAN menjaga kesejukan agar pembangunan bisa berjalan,” katanya.
Sebelumnya DPP NasDem juga sudah memerintahkan anggotanya di DPRD DKI untuk menarik diri dari hak angket tersebut.
Bisa jadi PKB yang sejak awal mengatakan tidak mendukung hak angket bisa berubah fikiran untuk tidak ikut lagi pada hak menyelidiki yang dimiliki anggota dewan tersebut.
Memang jika ketiga parpol ini menarik dukungannya, belum berpangaruh banyak sebab jumlah kursi ketiganya hanya 13 kursi dari 106 anggota DPRD DKI. Rinciannya, Fraksi PKB 6 kursi, NasDem 5 kursi dan PAN yang tergabung dengan Demokrat hanya memiliki 2 kursi. Namun secara politis, dengan adanya fraksi menarik dukungan ini tentu semakin memperlemah hak angket tersebut.
Belum lagi DPP PDIP sudah mengancam anggota fraksi yang terlibat dalam korupsi APBD itu tidak akan diberi ampun. Bisa jadi PDIP juga akan berubah sikap karena keberadaan Djarot sebagai wakil gubernur.
Seperti diketahui hak angket ini diajukan anggota DORD DKI terkait omongan Ahok adanya anggaran siluman Rp 12 triliun. Selain itu anggota dewan menilai Ahok melakukan pelanggaran lantyaran mengajukan RAPBD ke Kemendagri tanpa ada tanda tangan dari pimpinan DPRD. Bukan itu saja, APBD yang diajukan itu berasal dari hasil -bugeting. (winoto)