Tuesday, 17 December 2019

Sandi Resmikan Mesin IPAL Olah Air Tinja Jadi Air Minum

Rabu, 23 Mei 2018 — 18:38 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno meresmikan mesin Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno meresmikan mesin Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL)

JAKARTA –  Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno meresmikan mesin Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang diberi nama PAL-Adrich Tech System di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (23/5/2018).

PAL-Adrich Tech System merupakan mesin yang mengolah air limbah tinja menjadi air bersih dan bisa diminum. Mesin tersebut diciptakan oleh Andrian dan Chairunnas (Andrich).

“Hari ini saya terharu. Kalau kita dengar Adrich. Wah Adrich ini kayaknya (nama) Jerman atau Austria gitu ya. Tahu-tahunya Andri dan Chairunnas, dua putra dari Sumatera Barat kebanggaan kita semua, ternyata bisa menciptakan suatu teknologi yang sangat inovatif dan tepat guna,” kata Sandiada dalam sambutannya.

Menurut Sandiaga, dengan mesin yang dibawah naungan PD PAL Jaya ini air limbah tinja hanya perlu diproses 30 menit dan siap untuk dikonsumsi. Sandi klaim temuan ini belum pernah ada dan ini merupakan yang pertama.

“Biasanya memakan waktu 7 hari dan menjadi air buangan, (sekarang) dalam waktu setengah jam bisa menjadi air yang bisa diutilitas. Malah saya dikasih tahu malah layak minum,” kata dia.

Kendati bisa dikonsumsi namun untuk saat ini lebih tepat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan menyiram tanaman kota. Kelebihan lainnya yakni tidak diperlukan lokasi yang luas untuk menempatkan mesin PAL-Adrich Tech System ini.

“Simpel, mudah dioperasikan. Energinya (yang dihabiskan) tidak banyak. Pakai gelombang fisika. Investasinya juga tidak banyak. Dan operasionalnya sistemnya sangat simpel dan efisien,” beber Sandiaga.

IPLT Duri Kosambi ini dalam sehari mengolah 80 meter kubik limbah dari 150 meter kubik limbah yang masuk ke IPLT Duri Kosambi setiap hari dengan sebanyak 100 truk pengangkut limbah.

“Kalau airnya dulu dibuang dan bisa sekarang menjadi utilities. Berarti nilai tambahnya sangat tinggi. Saya berharap akan menghasilkan 50 meter kubik per hari untuk menyirami 9 hektar lahan hijau yang ada di sekitar wilayah sini. Mangga, Timun Suri, Pepaya, tadi Singkong juga bisa di airi di sini,” ungkap Sandiaga.

Dalam mengolah air limbah tinja menjadi air bersih dibutuhkan 50 pekerja. Dengan wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengadakan 200 mesin maka akan banyak membukan lapangan pekerjaan baru.

“Target PD PAL Jaya dan PT MJH akan memasang 200 unit untuk 3 tahun ke depan. Kita langsung kongkrit saja. 200 unit ini karya anak bangsa, perlu dibela. Kita bela anak-anak bangsa yang berprestasi. Jadi sistem ini akan membuka kalau total 10.000 lapangan kerja baru di DKI. Amin,” kata Sandiaga. (Yendhi/win)