Thursday, 05 December 2019

Menhub: KRL dan MRT Harus Miliki Pembangkit Listrik Sendiri

Senin, 5 Agustus 2019 — 22:55 WIB
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. (cw4)

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. (cw4)

JAKARTA  – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi  berharap moda transportasi massal berbasis listrik seperti MRT, LRT dan KRL Commuter Line memiliki pembangkit listrik sendiri. Harapan tersebut untuk menghindari kejadian listrik padam total seperti yang terjadi Minggu (4/8/2019).

“Kegiatan strategis seperti bandara, MRT, kereta listrik, ‘double’ (ganda) harus memiliki  pembangkit sendiri, jadi saat jaringan liatrik mati bisa meng-‘cover kebutuhannya,” kata Budi Karya, Senin (5/8/2019).

Menhub mengungkapkan,  kejadian padamnya listrik di Ibukota juga menyangkut harga diri bangsa sehingga perlu diantisipasi dengan baik.

Dengan memiliki pembangkit sendiri. Selain bisa ‘back up’ cadangan daya perusahaan transportasi sendiri, juga  bisa mengambil peluang untuk meraup pendapatan dari pembangkit yang dimilikinya, misalnya dengan menjual listriknya.

Usulan agar transportasi berbasis listrik harus memiliki pembangkit sendiri akan dibahas dalam rapat kabinet, khususnya kepada Menteri ESDM dan Menteri BUMN.

“Paling tidak dibutuhkan pembangkit listrik berkapasitas 250 MW untuk memenuhi kebutuhan listrik transportasi massal berbasis listrik seperti MRT dan KRL Commuter Line dengan rincian masing-masing transportasi membutuhkan daya hingga sekitar 130 MW,” tutur Menhub.

Budi menambahkan pembangunan pembangkit listrik bagi MRT Jakarta dan Kereta Commuter Indonesia (KCI)  menjadi prioritas untuk dilaksanakan dalam waktu dekat.

Mengenai anggaran Budi Karya berharap bisa menggunakan belanja modal perusahaan atau dilelang ke pihak lain. (dwi/win)