Thursday, 05 December 2019

Pada Era Pemerintahan Jokowi Baru Sekali Ini Istana Wayangan

Senin, 5 Agustus 2019 — 7:28 WIB
wayangan

PRESIDEN Soekarno hobi wayang, maka Bung Karno sebulan sekali wayangan di Istana. Tapi Jokowi yang katanya pengemban Trisakti Bung Karno, baru Jumat malam lalu wayangan di Istana, sekali-kalinya. Maklum presiden jaman now. Kalau nonton musik metal, betah berlama-lama. Wayang kulit cukup satu jam sajalah, sekedar pemantas.

Bung Karno dulu pernah marah pada menteri Ruslan Abdulgani, sebagai orang Jawa Timur (Surabaya) kok tidak ngerti wayang. “Memangnya salah Pak,” tanya Menlu-nya Bung Karno itu. Bung Karno menjawab, “Ya tak salah, tapi kalau kamu tak mengerti filosofi wayang, bisa salah ambil kebijakan.”

Karena hobinya tersebut, hampir setiap bulan Bung Karno menanggap wayang kulit dengan dalang-dalang top dari Jateng-Jatim-DIY. Ada Ki Gondomargono, Ki Gitasewoko, dan Ki Panut Darmoko. Bung Karno nontonnya ngebyar (sampai pagi), dengan hidangan untuk cagak lek (pencegah kantuk) para tamu nasi rawon setan.

Karena penggila wayang, Bung Karno paham sekali idiom-idiom perwayangan, sampai-sampai setiap wayangan di Istana, tokoh idolanya, Gatutkaca, harus tampil. Jika tak ada tokoh itu, dicarikan cerita lain lagi. Ada beberapa foto sejarah tentang Bung Karno sedang mendalang, di antaranya didampingi RM Sayid, dari Solo.

Jokowi idiom-idiom perwayangan juga ngerti, misalnya Antarejo, sehingga bor untuk bikin terowongan LRT dinamakan itu. Tapi sepertinya itu sekedar dengar-dengar saja, bukan karena sering nonton wayang. Selama menjadi Presiden RI, baru Jumat malam lalu wayangan dengan cerita “Kresna jumeneng ratu”.

PDIP beberapa kali wayangan, tapi Presiden Jokowi tak pernah hadir, mungkin karena kesibukannya, atau karena masalah selera. Tapi kalau musik Barat jenis metal, Jokowi selalu hadir berlama-lama. Seperti pada wayangan di Istana kemarin, Presiden Jokowi hanya hadir satu jam, itu pun sekedar untuk pantes-pantes.

Jokowi mengaku pengemban Trisaktinya Bung Karno, yang diantara pesannya adalah: berkepribadian dalam budaya, yakni menjaga budaya sendiri jangan sampai tergerus oleh budaya asing. Kebetulan Jokowi menjadi presiden RI di jaman now, sehingga dia pun lebih suka musik Barat ketimbang wayang sebagaimana lazimnnya anak masa kini. Tapi seperti kata Ruslan Abdulgani menterinya Bung Karno itu, memangnya itu salah? (gunarso ts)