Thursday, 05 December 2019

DPR: Antisipasi Listrik Padam Serentak, PLN Saatnya Gunakan Nuklir

Selasa, 6 Agustus 2019 — 19:12 WIB
Saat memaparkan soal PLN saatnya gunakan nuklir. (rizal)

Saat memaparkan soal PLN saatnya gunakan nuklir. (rizal)

JAKARTA –  Sudah saatnya listrik PLN menggunakan pembangkitnya menggunakan  teknologi nukir. Sebab, padamnya listrik selama delapan jam lebih di Ibu Kota Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, telah merugikan masyarakat khususnya industri dan perusahaan.

Pemadaman itu sama sekali tidak mendukung terwujudnya negra maju dan udara yang bersih. Dimana negara maju harus diperkuat industri dan industri butuh jaminan dan keamanan listrik yang kuat.

“Belajar dari pemadaman listrik pada Minggu (4/8/2019) lalu, kita harus mulai berpikir untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Selain aman, bersih,  harganya bersaing dengan batubara, dan akan mendukung kemajuan industri sebagai negara maju,” tegas anggota Komisi VII DPR RI M. Qurtubi,  dalam diskusi di DPR, Selasa (6/8/2019).

Pada forum legislasi ‘Buntut Listrik Padam Jawa-Bali, Bagaimana Pengawasan UU Perlindungan Konsumen?’ tampil pula Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Dito Ganinduto.

Sebagai negara maju dan kota dengan udara yang bersih, maka listrik akan menjadi andalan. Bukan saja industri kata Qurtubi, tapi juga transportasi massal semua mengarah ke listrik.

“Tapi, kalau listriknya tak mendukung, maka semua akan macet dan perekonomian akan melambat terus di angka 5,2 persen,” katanya.

Karena itu lanjut Qurtubi, Komisi VII DPR mendukung investigasi komprehensif dan transparan padamnya listrik tersebut, meski PLN berkomitmen untuk memberikan konpensasi ganti rugi kepada masyarakat. “Konpensasi sudah jadi komitmen PLN dan tinggal menghitung besarannya saja,” ujarnya.

Untuk sementara ini sambil menunggu hasil investigasi, Qurtubi minta PLN membenahi seluruh transmisi atau SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) yang mendistribusikan listrik ke Jakarta, Jawa Barat dan Banten, agar pemadaman itu tidak terulang lagi.

“Padamnya listrik jika akibat tidak berfungsinya SUTET dengan baik, seharusnya PLN punya cadangan transmisi atau ‘Contingency Plan’. Jadi, yang harus dibenahni infrastruktur transmisinya, yang menjamin keamanan suplai listrik dari Jawa Timur dan Jawa Tengah ke Jabodetabek itu,”  kata Qurtubi. (rizal/win)