Thursday, 05 December 2019

Sutradara Amerika, Cheryl Halpern Bangga Filmnya Diputar di Asia

Rabu, 7 Agustus 2019 — 11:27 WIB
Sutradara asal Amerika Serikat, Cheryl Halpern saat menerima penghargaan dari ketua WHAO, Damien Dematra.(ali)

Sutradara asal Amerika Serikat, Cheryl Halpern saat menerima penghargaan dari ketua WHAO, Damien Dematra.(ali)

JAKARTA – Sutradara film dokumenter panjang internasional berjudul ‘Herinneren: Het verhaal van Maurits Kiek… Remembering: The Maurits Kiek Story’, Cheryl Halpern, asal Amerika Serikat, mengaku senang dan bangga filmnya tersebut telah diputar perdana di Planet Hollywood XXI, Jakarta, Indonesia, beberapa waktu lalu.

“Saya menghargai kesempatan untuk berbagi film ini dengan para penonton Indonesia dan Asia Pasifik lainnya. Film ini juga telah diberi subtitle dalam Bahasa Indonesia, menyuguhkan pelajaran dari masa lalu, dimana Maurits Kiek adalah pahlawan bagi kita semuadan patut dikenang, karena kita ditantang untuk merespon ketidakmanusiawian dan kekejaman,” ujar Cheryl.

“Herinneren: Het verhaal van Maurits Kiek … Remembering: The Maurits Kiek Story” memotret keberanian seorang pemuda untuk kembali ke Eropa yang sedang diduduki Nazi, saat nyawanya sedang terancam, karena telah disebar pengumuman hadiah bagi siapapun yang dapat menangkapnya ’hidup atau mati’. Maurits Kiek menjabat sebagai agen rahasia Inggris MI-9 dan terjun untuk menyelamatkan nyawa penerbang sekutu dan lainnya, tanpa memandang perbedaan ras, agama, atau kepercayaan. Tekad dan determinasi Maurits Kiek yang kokoh dalam menghadapi halangan dan melawan para pelaku kejahatan diakui pada tahun 2015 di Den Haag, pusat pemerintahan Belanda.

“Saya termotivasi untuk memproduksi film dokumenter ini mengingat munculnya neo-Nazisme, ekstremisme dan intoleransi di seluruh dunia, juga karena pemaparan generasi muda, pelopor masa depan, ke arah fanatisme yang disajikan berbagai multimedia global dan platform jejaring sosial. Setiap generasi perlu diajarkan, dengan contoh, bahwa ketika individu lain dianiaya karena perbedaan jenis kelamin, ras, agama atau keterbatasan fisik, mereka wajib memprotes dan melawan penindas itu,” beber Cheryl yang juga produser.

Selepas pemutaran film dokumenternya, Cheryl Halpern menerima penghargaan International Woman of Change dari World Humanitarian Awards Organization (WHAO). “Cheryl Halpern pantas menerima penghargaan ini karena dia adalah seorang wanita yang telah dan terus mempromosikan perubahan di berbagai belahan dunia. Tidak hanya karena film dokumenternya yang memuji semangat pencapaian, memberi gambar dan pesan visual yang positif untuk semua audiens, tetapi juga atas dukungannya, yang secara inisiatif mendorong kaum muda agar menghargai potensi dan memahami tanggung jawab mereka sebagai anggota masyarakat yang damai dan toleran di mana pun mereka tinggal, ” jelas Damien Dematra, Ketua WHAO.

Di Indonesia, Cheryl Halpern adalah pendiri Visions of Peace Initiative (VOPI), sebuah organisasi non-profit, yang didedikasikan bagi kaum muda untuk mengekspresikan ide mereka tentang toleransi dan perdamaian lewat karya seni, seperti menggambar, puisi, lagu, tarian dan film. VOPI melibatkan peserta remaja di bawah usia 18 tahun dan telah mengunjungi sekolah dan panti asuhan di 22 kota yang berbeda dan terus menyebar.

“Ini adalah prioritas bagi saya terutama karena kita hidup di masa ketika begitu banyak kisah yang ditayangkan dan dibagikan di platform multimedia dan jejaring sosial berfokus pada kekerasan, kebencian, korupsi dan penyalahgunaan. Dengan memberikan kesempatan bagi ekspresi artistik mereka untuk hari esok yang lebih damai,” beber Cheryl lagi.

“Saya bangga bisa menerima International Woman of Change ini. Saya harap dengan pendidikan yang layak dan role model seperti Maurits Kiek, generasi muda akan menemukan kekuatan diri untuk bekerja menuju tujuan hidup berdampingan secara damai.(ali/mb)