Thursday, 05 December 2019

Centilnya Megawati Saat Minta Jatah Menteri ke Jokowi

Kamis, 8 Agustus 2019 — 20:53 WIB
Megawati saat pidato di Konggres V PDIP, di Bali, Kamis (8/8/2019). (ist)

Megawati saat pidato di Konggres V PDIP, di Bali, Kamis (8/8/2019). (ist)

JAKARTA  –  Kecentilan Megawati saat pidato masih terus muncul. Kali ini kecentilan itu muncul saat pidato di Konggres V PDI Perjuangan  di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019), yakni  bicara menolak ajakan SBY masuk kabinet, serta saat Mega minta jatah menteri ke Jokowi.’

Ketika meminta jatah menteri kepada Presiden Jokow Widodo (Jokowi) yang juga hadir di sana, Megawati selaku Ketua Umum PDIP dalam pidatonya menyatakan tidak mau, emoh, kalau hanya diberi empat menteri.

Awalnya, Mega bercerita, pada 10 tahun era pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), PDIP tidak berada di dalam kabinet. Megawati membenarkan ada penawaran, namun hal itu ditolak. Apabila ada kader yang hendak menjadi menteri, dia mempersilakan untuk keluar dari PDIP.

Mega menyatakan, waktu itu, parpol menghadapi kesulitan, tapi pihaknya tetap memilih jalan yang dikukuhinya sebagai oposisi.

“Kita tetap bisa survive. Waktu Presidennya Pak SBY,  saya bilang sama beliau,  Pak saya tidak masuk kabinet,” ujar Mega dengan logat yang centil.\

Ia melanjutkan dengan gaya agak centil, tapi malah lucu. Ia bercerita, saat itu ditawari kursi menteri cukup banyak, bahkan sampai 8 menteri.

“Ditawari lho, 8 atau piro? Menteri lho. Tapi 10 tahun (jadi oposisi), hidup juga kok. Meskipun tadinya anak-anak menggerutu. Ibu gimana sih, sudah susah-suash berjuang, masak  sih nggak ada yang masuk, aem aem aem aem,” ujar Mega dengan centil dan mengundang tawa.

“Gampang saya, saya juga aem aem aem aem. Artinya apa, kalau elu pengin jadi menteri, keluar dari PDI Perjuangan. Nggak patheken. Tapi, kalau Pak Jokowi musthi ada menterinya.  mesti banyak. Orang kita pemenang dua kali. Betul apa tidak? Saksikan ya? Ya, iyalah,” kata Megawati disambut meriah ribuan kadernya.

Kemudian, Megawati mengulang kecentilannya, kemenyek (dalam bahasa Jawa) ketika seakan suara Jokowi yang akan memberikan hanya empat menteri.

“Iya dong! Jangan nanti:  ‘Ibu Mega saya kira karena PDI sudah banyaka kemenangan, sudah ada di DPR, Nanti saya kasih cuma empat ya?’ bagian itu terlihat sekali kecentilan Mega. Lantas dilanjutkan “ Eeeeeh, emoh. Tidak mau. Tidak mau. Tidak mau! Disambut ucapan itu berkali kali oleh hadirin.  “Iya dong. Orang nggak dapat saja minta. Saksikan ya? Horeeeeee!” lanjutnya lagi-lagi kecentilan.

Lantas, suara Mega berubah menjadi tegas dan menggelegar, bernada serius, yakni ketika menyatakan PDIP akan masuk kebinet tetapi harus dengan jumlah menteri paling banyak.

“Ini di dalam Kongres Partai Bapak Presiden, saya minta dengan hormat, bahwa PDIPerrj akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri harus terbanyak, sip,” kata Megawati.

“Itu baru namanya pukulan, des! kata Mega sambil mengepalkan tangan disambut tepuk sorak para kadernya, yang saat itu domoinan warta merah. (*/win)