INI kisah tragis Subur, 34, warga Surabaya. Diminta kembali pada istri tidak mau, karena lebih berat pada WIL-nya, Kesti, 28.
Ketika bini pilih pulang kampung bersama anak, eh Subur-Kesti malah bakar diri bersama. Subur masuk kubur, dan Kesti tak sampai mati. Belum jelas apa motif keduanya bakar diri.
Soal rasa, sebetulnya baik istri maupun WIL sama saja. Sebab sebagaimana kue Kong Guan, bentuk boleh macem-macem, tapi rasanya sama saja. Tapi kenapa banyak lelaki jadi praktisi selingkuh? Karena katanya sekedar membeli sensasi. Sebab mangga colongan itu misalnya, bagi anak-anak lebih lezat ketimbang yang resmi beli di pasar.
Subur seperti itu pula rupanya. Sudah punya istri dan anak tiga biji, dia masih terpikat sampai terkiwir-kiwir pada Kesti. Padahal yang namanya WIL itu merupakan proyek padat modal, selalu butuh anggaran khusus yang tak bisa dicover liwat dana APBN (baca: gaji).
Bisa sih bisa, tapi itu punya potensi gampang terkuak. Sebab istri pasti curiga ketika gaji suami tak diterima utuh. Jika sekedar Rp100.000,- sampai Rp200.000,- masih bisa beralasan ada kebutuhan tak terduga. Tapi jika sampai separo gaji dialirkan ke WIL, pasti mudah terbongkar.
Jadi gimana kebongkarnya kebusukan si Om Subur? Sabar ya, sabaarr… Kelanjutannya serem karena jadi gosong-gosongan! Bacanya hari ini juga kok, tapi nanti sore ya. Pukul 16:16 teng! (gunarso ts)