Thursday, 05 December 2019

Atasi Macet, Dishub Depok Gandeng Mal Sediakan Halte Khusus Ojol

Minggu, 11 Agustus 2019 — 18:44 WIB
Kadishub Depok, Dadang Wihana saat dialog dengan pengemudi ojol di Shelter Jalan Raya Kartini, Depok. (anton)

Kadishub Depok, Dadang Wihana saat dialog dengan pengemudi ojol di Shelter Jalan Raya Kartini, Depok. (anton)

DEPOK – Mengurangi kemacetan lalu lintas akibat keberadaan ojek online (ojol) yang kerap menyemut di pinggir jalan maupun trotoar, jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok bakal menggandeng komunitas ojol, pengembang mal, dan perkantoran agar menyediakan shelter atau halte khusus ojol.

“Kami memang berencana untuk mengajak dan mengandeng para komunitas ojol bersama pengembang pusat belanja, mal dan lainnya menyediakan shelter atau halte untuk ojol, ” kata Kepala Dishub Kota Depok, Dadang Wihana, Minggu (10/8/2019).

Ada beberapa titik lokasi yang rawan kemacetan dan kesemrawutan saat jam sibuk pulang kerja di sepanjang Jalan Raya Margonda antara lain pusat belanja Margo City, D’Mall, Ramayana, ITC dan sekitar kampus Gunadarma yang harus dibuat halte khusus ojol untuk menunggu calon penumpang.

“Penataan pengemudi ojol akan dilakukan secara persuasif melibatkan komunitas ojol dan pihak terkait lainnya untuk berdiskusi menyiapkan shelter di lima titik rawan kemacetan akibat bertumpuknya ojol menunggu calon penumpang,” ujarnya.

Shelter Ojol di Jalan Raya Kartini, Depok Lama. (anton)

Shelter Ojol di Jalan Raya Kartini, Depok Lama. (anton)

Kehadiran dua buah shelter di sekitar Stasiun Depok Baru dan Jalan Raya Kartini stasiun Depok Lama dapat dijadikan contoh terlebih tanpa ada biaya dari pemerintah kota atau APBD tapi melalui urunan komunitas ojol yang setiap masuk shelter dikenakan Rp2000 per hari untuk membayar sewa lahan yang dipakai untuk shelter.

Menurut dia, tidak hanya melakukan pendekatan kepada komunitas ojol yang ada saja tapi Dishub Kota Depok akan mendekati pengelola Grab dan Gojek untuk mengubah titik temu bagi pengemudi ojol hanya di shelter saja. Sehingga mereka tidak liar atau bisa menunggu calon penumpang di pinggir jalan yang menganggu kelancaran arus lalu lintas di Depok.

“Bayangkan jumlah ojol di Kota Depok mencapai lebih 35.800 orang tentunya aktivitas sangat tinggi dan kerap menimbulkan kemacetan serta kesemrawutan di sejumlah ruas jalan di Depok,” tuturnya. (anton/ys)