KELUHAN terhadap pelayanan administrasi kependudukan menjadi motivasi bagi Abdul Haris untuk memperbaiki diri. Sehingga target seluruh warga di wilayah kerjanya memiliki identitas diri selama dirinya menjabat sebaga Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan bisa tercapai.
Inovasi pun dilakukan bersama staf dan jajarannya untuk mewujudkan hal tersebut. Mulai dari pelayanan di tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, tingkat kota bahkan layanan jemput bola.
“Tekad saya hanya satu, selama saya masih di Dukcapil seluruh masyarakat Jakarta Selatan tanpa terkecuali harus memiliki identitas diri,” tegas Abdul Haris saat ditemui Pos Kota beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, pejabat yang merupakan asli anak Betawi ini setiap hari Sabtu sering melakukan penyisiran di gang-gang sempit bersama stafnya. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua warga sudah memiliki identitas diri atau belum.
Ternyata benar saja, kata pria yang mengawali karir sebagai staf PNS di Kecamatan Kebayoran Baru tahun 1984 ini saat menyisir gang sempit itu ada seorang wanita tua renta hidup sebatang kara yang usianya 80 tahun. Nenek memiliki KTP yang masa berlakunya habis tahun 1976.
“Wanita yang berasal dari Blora, Jawa Tengah, ini tidak bisa jalan. Makanya saya bersama staf membawa peralatan untuk melakukan perekaman di rumah nenek tua tersebut,” terangnya.
Gagasan Berlian
Menurutnya, dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat dirinya harus memiliki gagasan yang berlian. Tujuannya tak lain agar warga merasa puas dengan pelayanan yang ia berikan.
Dirinya juga menyadari apa yang ia lakukan tidak semua mau menerima. Meski begitu dirinya tidak pernah putus asa, karena menurutnya, baik untuk dirinya belum tentu baik menurut orang lain.
“Wajar jika semua orang tidak mendukung. Tapi itu salah satu bahan koreksi diri saya. Meski begitu prinsip saya yang mudah akan lebih dipermudah dan yang sulit akan kami permudah, jangan malah sebaliknya,” terang bapak empat anak ini.
Dalam bertugas dirinya tetap ikhlas, sabar dan tidak pernah marah atau kesal dengan siapapun. Ia tetap semangat dan terus berusaha memberikan yang terbaik Kepada warga masyarakat. (wandi/ruh)