Thursday, 05 December 2019

Piala AFF U-18 2019

Indonesia Gagal ke Final, Ini Alasan Pelatih Fahri Husaini

Sabtu, 17 Agustus 2019 — 23:55 WIB
Timnas U-18 Indonesia saat berlaga vis Malaysia di Piala AFF U-18, di Vietnam.

Timnas U-18 Indonesia saat berlaga vis Malaysia di Piala AFF U-18, di Vietnam.

VIETNAM – Timnas Indonesia gagal mempersembahkan kado istimewa, tepat di HUT RI yang ke-74 setelah gagal melaju ke final Piala AFF U-18 2019, Sabtu (17/8/2019) malam WIB.

Menghadapi Malaysia di babak semifinal, pasukan Fakhri Husaini itu dipaksa menyerah 3-4 pada babak tambahan waktu usai bermain 3-3 selama 90 menit laga di Stadion Go Dau, Vietnam.

Hasil ini kian mempertegas dominasi Malaysia dengan Indonesia setiap bertemu pada turnamen kelompok umur. Pertama kali Indonesia bertemu dengan Malaysia pada fase grup Piala AFF U-19 pada September 2013 lalu.

Saat itu, Indonesia yang berstatus tuan rumah, ditahan 1-1 oleh Malaysia. Pertemuan kedua tim kembali terjadi pada babak kualifikasi Piala AFC U-19, bulan November 2017 lalu.

Saat itu, Malaysia secara mengajutkan mampu melumat Indonesia 4-1. Indonesia dan Malaysia kembali bertemu pada babak semifinal Piala AFF U-19, bulan Juli 2018 lalu.

Lagi-lagi Indonesia harus mengakui ketangguhan Malaysia setelah kalah 2-3 lewat drama adu penalti usai bermain 1-1 di waktu normal. Dominasi Malaysia atas Indonesia di turnamen kelompok umur kembali berlanjut di babak semifinal Piala AFF U-18 2019.

Bertepatan di HUT RI yang ke-74, Indonesia dipaksa menyerah 3-4 di babak tambahan waktu, setelah bermain 3-3 selama 90 menit laga. Tertinggal dulu lewat gol Mohd Aiman Afif pada menit ke-19, Indonesia bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-45, berkat gol Beckham Putra Nugraha.

Namun Malaysia kembali unggul berkat gol Luqman Hakim (54″). Sebuah gol penyeimbang 2-2 dari Fajar Fathurrahman (79″), sempat membangkitkan rasa percaya diri tim, berjuluk Garuda Nusantar tersebut. Buktinya, pasukan Fakhir berbalik unggul, berkat gol Salman Alfarid (82″).

Pelatih Fahri Husaini beralasan, saat gol keempat Malaysia terjadi, karena Timnas U-18 sedang bermain 10 pemain. Menurut dia, dalam kondisi bermain dengan 10 orang, akibat Alfeandra Dewangga yang ditarik ke tepi lapangan untuk mendapat perawatan, membuat Indonesia sempat kehilangan momentum. Situasi itu dimanfaatkan Malaysia untuk tampil lebih menekan.

Hasilnya, Malaysia berhasil menyamakan kedudukan, lewat gol Harith Haiqal dari titik putih, dua menit berselang untuk mengakhiri 90 menit laga dengan skor 3-3.

“Kami kehilangan banyak peluang, konsentrasi pemain juga mulai berkurang, gol keempat tadi terjadi saat kami harus kehilangan Dewa yang sedang menerima perawatan di tepi lapangan dan kami bermain dengan 10 pemain,” kata Fahri Husaini.

“Itu sangat mempengaruhi sedikit permainan kami. Kami kehilangan momentum, dan mereka kurang sedikit bersabar dalam memanfaatkan peluang,” ulas Fakhri.

Laga yang dilanjutkan dengan babak tambahan waktu. Harith Haiqal akhirnya menjadi pahlawan kemenangan Malaysia setelah mencetak satu-satunya gol di babak ini. Malaysia pun sukses melaju ke final. Meski gagal ke final, Brylian Aldama mengaku perjuangan rekan setimnya, sudah maksimal.

“Kami sudah berjuang maksimal, semua sudah kami berikan di atas lapangan. Mohon maaf belum bisa memberikan kemenangan untuk Indonesia. Terima kasih untuk suporter yang sudah datang dan mendukung kami. Kami akan bangkit di laga berikutnya,” timpalnya. (jun/win)