JAKARRTA – Dua wilayah di Jakarta, yakni Jakarta Utara dan Jakarta Barat, terancam kekeringan akibat kemarau panjang. Gejala kekeringan antara lain air waduk mengering dan air sungai menyusut. Pemprov DKI menyiagakan mobil tanki air pada kawasan rawan kekeringan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengakui masalah tersebut. Ia menyebu, salah satu gejala yang terlihat yakni keringnya beberapa sungai dan waduk.
“Kalau gejala sih sudah ada ya tanda-tandanya. Tapi sebagian sungai masih ada airnya karena mungkin dia ada mata airnya dan ada juga yang kelihatan kering,” kata Juaini, Rabu (21/8/2019).
Juaini mengatakan, BMKG juga sudah memberi peringatan dini tentang kondisi kekeringan di wilayah DKI Jakarta dan Banten yang dinyatakan telah memasuki musim kemarau.
“Kondisi ini yang membuat sejumlah waduk di Jakarta mengering dan bisa berdampak ke pesisir Jakarta Utara dan Jakarta Barat,”katanya.
Juaini mengatakan dirinya sudah melakukan peninjauan di Bendungan Cengkareng yang kondisinya juga sudah mengering. “Pasti akan berpengaruh di area sekitarnya seperti di Jakarta Barat dan pesisir Jakarta Utara.”
Siagakan tanki air
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim untuk memantau wilayah wilayah yang kekurangan air akibat musim kemarau.
“Kita sudah menurunkan tim uantuk pemantauan wilayah,”katanya.
Menurut Subejo bersama PAM Jaya sudah disiagkan air bersih melaki tanki tanki air dan di siagakan di daerah yang rawan kekurangan air bersih. Terbanyak di daerah Jakarta Utara ssperri daerah Tanjung Priok, Penjaringan, Koja dan Cilincing.
Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas II Tangerang Selatan mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Saat ini seluruh zona musim di DKI Jakarta dan Banten dinyatakan telah memasuki musim kemarau. (john/yp)