JAKARTA – Lima (5) anggota geng motor mengamuk membacok pengendara motor hingga tewas dan dua rekannya kritis. Aksi pembacokan terjadi di Jalan Arjuna, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, setelah para korban janjian tawuran lewat media sosial (medsos) dengan geng motor tersebut.
Mendapat laporan, anggota Polsek Kebon Jeruk bersama Satreskrim Polres Jakarta Barat langsung melakukan pengejaran. Lima dari empat belas geng motor tersebut dicokok terpisah di kawasan Palmerah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan Cileduk, Jakarta Selatan, Rabu (28/8) dinihari.
Lima anggota geng motor ini terpaksa kakinya ditembak lantaran berusaha kabur. Polisi masih memburu 7 rekan geng motor tersebut dan masuk dalam DPO polisi. Para tersangka adalah MM (18), RS (21), FH (20), RH (22), SAA (19), BDO (18), RZZ (18), SP (20), dan lima anak di bawah umur berusia 15 sampai 16 tahun.
Dari mereka polisi menyita 2 Gosir gagang besi, 2 Clurit, Samurai gagang besi kuning, Stik golf, Handphone dan 5 sepeda motor.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, aksi 5 anggota geng motor tersebut sangat brutaldan tidak akan mentolelir siapapun yang melakukan kejajatan di jalanan. Korban Muhammad Anjay, 23 tewas luka bacok disekucur tubuhnya. Sedangkan dua rekannya masih dalam perawatan di RS Tarakan.
“Rekan tersangka masih kami buru. Identitas para tersangka yang kabur sudah kami ketahui. Kepada pelaku yang melarikan diri agar segera menyerahkan diri, apabila tidak diindahkan kita akan beri tindakan tegas dan terukur,” kata Kombes Hengki didampingi Kasat Reskrim AKBP Edi Suranta Sitepu, Rabu (28/8/2019).
Dikatakan, dari 14 tersangka yang diamankan, 6 di antaranya masih anak di bawah umur. Para tersangka merupakan gabungan dari 5 geng motor bernama Geng Motor Jakarta Tangerang All Star.
Mereka adalah Geng Motor Simprug, Geng Motor Enjoy Ciledug, Geng Motor Angsana Kebon Jeruk, Geng Motor Bulak Bekasi, dan Geng Motor Pakembangan Palmerah.
“Dari 14 tersangka yang ditangkap, lima di antaranya terpaksa ditembak kakinya karena saat akan ditangkap membawa senjata tajam dan berusaha melawan petugas,” sambung AKBP Edi.
Edi menjelaskan, korban yang juga merupakan Geng Motor GG, saat itu bersama dua rekannya sedang berputar-putar berboncengan mengendarai sepeda motor Beat, pada Minggu (25/8). Kemudian berpapasan dengan 5 kelompok tersangka sebanyak 21 orang dengan berboncengan.
Sambil mengacungkan senjata tajam mereka langsung turun dan menyerang korban sambil teriak ‘jangan macam-macam dengan Gangster Jakarta Tangerang’. Korban Anjay bersama dua rekannya langsung dibacok hingga terkapar. Anjay yang lukanya parah sempat dibawa ke Klinik 24 jam kemudian dirujuk ke RS Pelni.
Luka parah ditubuhnya membuat korban yang ditangani medis akhirnya tewas. Sedangkan dua rekan korban lainnya yang terluka dirujuk ke RS Tarakan. AKBP Edi menuturkan, dari hasil pemeriksaan para tersangka bahwa kelompoknya melakukan aksinya dengan janjian lewat medsos dengan status live medsos.
“Para kelompok geng motor tersebut bertemu di Palmerah dan melintas menuju lokasi yang mereka tentukan untuk melakukan aksi kejahatan (tawuran),” ucapnya.
Saat ini, polisi masih menyelidiki motif dari para tersangka geng motor tersebut. “Kita tekankan sekali lagi tidak ada ruang gerak terhadap pelaku kejahatan di Jakarta Barat,” tegasnya. Akibat kejadian tersebut, para pelaku dijerat Pasal 170 Ayat (2) dan atau Pasal 358 ayat (2) KUHPidana. (ilham/win)