Thursday, 05 December 2019

Imbas Proyek Tol Becakayu, Pemkot Minta Dibuatkan Overpass

Jumat, 30 Agustus 2019 — 17:11 WIB
Jalan H Ahmad Yani, Bekasi Selatan kini rawan maacet imbas proyek Jalan Tol Becakayu. (saban)

Jalan H Ahmad Yani, Bekasi Selatan kini rawan maacet imbas proyek Jalan Tol Becakayu. (saban)

BEKASI – Kemacetan akibat proyek Jalan Tol Layang Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu), Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, kian parah terutama pada jam sibuk.

Pemkot Bekasi, mulai mendesak pimpro Becakayu untu segera membangun overpass sebagai penunjang pengguna Jalan M.Hasibuan yang akan  ke arah Jakarta melalui Jalan KH Noer Ali Sisi Barat – Kalimang.

Sebab, selama proyek pembangunan Tol Becakayu berlangsung, sepanjang Jalan KH Noer Ali arah Jakarta sampai Jalan M.Hasibuan arah Timur di tutup.

“Akhirnya kami meminta solusi, dan pihak proyek yang membangun Tol Becakayu akan membantu buat overpass,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Arief Maulana, Jumat (30/8/2019).

Ia menjelaskan, pihak proyek tersebut adalah PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga (PT KKDM). Namun, sampai saat ini sifat pembangunan itu baru sampai tahap kesempatan.



“Belum di eksekusi sampai sekarang, Kami juga sudah usulkan kepada yang bersangkutan untuk memberikan kompensasi tidak sekedar jembatan saja,” ungkap Arief.

Solanya, jalan yang telah di putus oleh proyek Tol Becakayu salah satunya yaitu, Jalan Ahmad Yani merupakan jalan pusat kota atau protokol. Sehinggam dalam desain pembangunan nanti harus ada nilai lebih.

“Bukan membangun hanya sekedar jembatan saja, harus utamakan estetikanya. Jangan hanya sekedar fungsi jalan, tapi utamakan juga keindahan, estetika dan kemanyaman,” imbuh Arief.

Tujuan pembangunan overpass dengan melebihkan estetika itu agar melaraskan program revitalisasi Kalimalang oleh Gubernur Jawa Barat.

Rencananya, Gubenur Jawa Barat, Ridwan kamil akan menyulap Kalimalang seperti  Sungai Cheyonggyecheon di Seoul, Korea Selatan.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, mengatakan ada empat zona yang akan dibangun terkait penataan Kalimalang sepanjang lima kilometer yakni, zona edukatif, ekologi, selebrasi, dan komersil.

Zona yang dibangun terlebih dahulu adalah zona selebrasi yang dibangun Pemerintah Pusat di sekitar Giant Mega Bekasi dan zona edukatif yang dibangun  Pemprov Jawa Barat di sekitar Kampus Unisma dengan biaya pembangunan masing-masing zona sekitar Rp 40 miliar.

“Revitalisasi Kalimalang ini akan di kerjakan setelah proyek pembangunan Tol Becakayu rampung. Untuk overpass kami harapkan pihak KKDM segera melakukan tekhnis pekerjaan,” kata Tri. (saban/win)