Thursday, 05 December 2019

PAM Tidak Ngalir, Warga Kampung Bulak Teko RW 11 Kalideres Sudah Setahun Kekeringan

Jumat, 30 Agustus 2019 — 16:48 WIB
Krisis air bersih, warga Kampung Bulak Teko RW 11 Kelurahan Kalideres, Jakbar harus membeli air pikulan. Air tanah asin dan bau, sedangkan air PAM sudah setahun ngadat. (Rachmi)

Krisis air bersih, warga Kampung Bulak Teko RW 11 Kelurahan Kalideres, Jakbar harus membeli air pikulan. Air tanah asin dan bau, sedangkan air PAM sudah setahun ngadat. (Rachmi)

JAKARTA –  Ratusan warga Kampung Bulak Teko RW 11 Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat mengeluh sudah setahun kekeringan. Air tanah tidak bisa digunakan karena asin dan bau, sedangkan air PAM tidak mengalir.

“Di musim kemarau ini kami makin tersiksa. Air PAM sudah setahun tidak ngucur, mau pakai air tanah tapi bau dan asin. Alhasil kami harus beli air pikulan,” keluh Sarif, warga RW 11 Kampung Bulak Teko saat tengah membeli air pikulan di depan rumahnya, Jumat (30/8/2019).

Sarif mengatakan imbas air PAM yang tak kunjung ke luar, setiap hari minimal membeli air sekitar 5-6 pikulan @Rp6.000-Rp10.000. Air tersebut dihemat agar cukup untuk masak dan minum sekeluarga.

Berhubung air bersih langka dan mahal karena harus beli, sehingga tak sedikit warga setempat yang jarang mandi.

Warga lainnya, Darsika juga mengeluh kelangkaan air bersih di wilayahnya sudah makin mencekam. Kondisi ini bisa diatasi jika air PAM mengalir lancar di RW 11 Kampung Bulak Teko seperti halnya di wilayah lain. Ia sudah menggunakan alat untuk menyedot air dari pipa PAM tapi hasilnya nihil.

“Sudah setahun lebih air PAM tidak ngucur, kami kecewa pelayanannya sangat buruk. Padahal tiap bulan tetap membayar tagihan,” kata Darsika.

Ketua RW 011 Kelurahan Kalideres, Cecep mengatakan warga Kampung Bulak Teko sudah tahunan mengalami krisis air bersih. Keberadaan air melalui saluran PAM tidak berguna karena airnya tidak mengucur. Memprihatinkan lagi petugas mengangkot tandon air sehingga kian menyulitkan warga mendapatkan air bersih.

“Kami sudah melaporkan kelangkaan air bersih ini ke pihak PAM tapi tidak direspon. Capek lapor terus tapi hasilnya nihil. Saya juga sudah lapor ke lurah dan camat,” keluh Cecep.

Agar krisis air di Kampung Bulak Teko RW 11 Kelurahan Kalideres dapat teratasi atau dapat berkurang, Cecep akan minta pihak PAM untuk membangun 3 lokasi kios air di RT 01, RT 02 dan RT 011. Ketiga lokasi tersebut merupakan kawasan terparah kekeringan.

Lurah Kalideres, Fahmi mengatakan krisis air bersih di RW 011 memang sudah lama terutama masalah air PAM. Kendati begitu ia sudah sering menghubungi pihak PAM.

“Saya berupaya memfasilitasi aspirasi warga namun keputusan di tangan pihak PAM,” pungkas Fahmi. (rachmi/tri)