SEORANG anak balita merengek, ketika sang ibu sedang repot dengan pekerjaan rumahnya. Sang ibu memberikan apa saja agar anaknya diam. Pertama kue, si balita menolak. Diberi uang, juga menolak. Lalu sang ibu menyodorkan HP miliknya. Si balita langsung menyambar alat canggih tersebut dan dengan jari-jarinya yang mungil memainkan layar, tul, tul, tul.
Hebat. Anak seusia dia, yang pada jaman bahela, boro-boro memencet HP dan tahu isinya, wong menyetel radio saja masih harus dibentak orang tua, ”Jangan, nanti rusak!”
Ya, itulah perkembangan jaman yang nggak bisa dibendung. Dan nggak perlu juga diperdebatkan panjang lebar. Barangkali, ikuti saja perkembangannya, sambil memilah mana yang baik dan jelek. Semua kendali pada diri kita sendiri.
Kembali pada balita tadi, yang masih asyik menonton gambar yang ada di HP. Itu satu ilustrasi betapa HP sangat luar biasa, sudah merasuk pada semua kalangan siapa saja. Sudah bikin tergila-gila semua orang, termasuk anak balita.
Banyak orang yang sangat menunggu-nunggu lahirnya HP baru yang dibuat dari negeri seberang sana. Banyak orang yang dengan susah payah menabung agar nanti begitu ada HP yang baru canggih muncul langsung bisa beli.
Bahkan, konon ada yang sengaja pergi ke negara dimana gadged tersebut diproduksi. Maka, petugas pabean pun sudah siap-siap menggeledah barang yang masuk tanpa dukumen tersebur.
Itu bagi yang punya duit. Nah, bagaimana yang nggak? Ya, macam-macam ada yang nekad mencuri. Malah di Cengkareng ada oknum driver ojol rampas HP dari tangan anak kecil.
Khilap katanya. Ya, tapi dia nggak sadar bahwa telah mempertaruhkan segalanya, demi sebuah HP.
Belum lagi, HP adalah barang yang punya magnet, paling banyak diincar oleh penjahat, di mana saja. Apalagi banyak pemiliknya yang suka pamer sehingga nggak salah kalau penjahat ngiler kepingin sikat aja. Bret, bret,bret. Jambret! (massoes)