JAKARTA – Jembatan penyeberangan yang menghubungkan Jalan Inspeksi Cakung Drain menuju TPU (Tempat Pemakaman Umum) Budi Dharma, Cilincing, Jakut, kondisinya memprihatinkan bahkan nyaris ambruk.
Meski demikian, banyak warga baik pejalan kaki maupun pengendara motor tetap menggunakannya.
Mereka mengaku nekat tetap melintasi jembatan kayu yang sudah reot tersebut, karena akses jalan lebih singkat dibandingkan lewat jalan lainnya.
“Kalau reot kayak begini sih baru beberapa hari ini saja. Motor yang melintas jadinya harus bergantian. Khawatir amblas saja kalau langsung kanan-kiri dilintasi sekaligus,” ujar Johan Nababan, petugas UPK Badan Air DKI, yang saban hari bertugas di lokasi sekitar, Kamis (12/9/2019).
Dikatakannya, selain dilintasi warga yang akan beraktivitas saban harinya, jembatan sepanjang sekitar 10 meter tersebut, juga kerap dilintasi para peziarah. Karena itu, ia pun berharap baik pemerintah maupun instansi terkait untuk memperbaiki jembatan.
Pantauan di lokasi, jembatan kayu yang juga memiliki lebar sekitar 1,5 meter tersebut kondisinya memang sangat mengkhawatirkan. Selain konstruksinya yang sudah reot, pembatas pada sisi kanan kiri jembatan tersebut juga hanya menggunakan bekas kayu pagar taman.
Lurah Cilincing, Sugiman mengatakan, jembatan akses yang menghubungkan Jalan Inspeksi Cakung Drain menuju TPU Budi Dharma tersebut, merupakan hasil swadaya masyarakat. Ia pun berharap jembatan dibangun permanen, sehingga tidak mudah rusak.
“Karena memang ini ramai dilintasi warga, saya juga sudah usulkan ke Sudin Bina Marga agar dibangun permanen. Tapi sampai sekarang, belum ada realisasi,” jelasnya.
Untuk menghindari jatuh korban, nantinya ia pun akan mencarikan material bekas untuk memperbaikinya.(deny/tri)