Friday, 06 December 2019

Balita Tewas Usai Santap Nasi Goreng PMT-AS yang Dibawa Kakaknya dari Sekolah

Jumat, 13 September 2019 — 14:57 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA – Diduga keracunan usai makan nasi goreng, seorang balita tewas di Koja, Jakarta Utara. Nasi goreng tersebut,  sebelumnya dibawa kakak korban dari Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) SDN Tugu Utara 19, Jakarta Utara.

“Jadi anak itu dapet jatah nasi goreng di sekolah. Nasi goreng itu udah diinfokan, harus makan di sekolah jangan dibawa pulang,” kata Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara, Momon Sulaeman, Jumat (13/9/2019).

Momon menuturkan, saat diberikan kepada kakak korban, guru SDN 19 Tugu Utara mengimbau bahwa nasi goreng itu tak bisa dimakan di atas jam 12 siang.

Akan tetapi, nasi goreng dibawa pulang  kakak korban ke rumah dan disantap keduanya.

“Itu dimakan jam 3-an (sore), nasi goreng itu udah basi. Guru juga udah ngasih tau, itu nasi goreng jangan dimakan di atas jam 12,” jelas Momon. Setelah memakan nasi goreng tersebut, korban dan kakaknya mengalami masalah kesehatan.

Korban pun meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit, sementara kakak korban sempat mengalami muntah-muntah usai mengonsumsi nasi goreng itu.

“Yang korban bukan anak sekolah tapi adiknya,”  kata Momon.

Adapun menurut Momon, nasi goreng PM-TAS tersebut juga diberikan kepada murid SDN 19 Tugu Utara lainnya, namun tak ada yang mengalami masalah kesehatan seperti korban.

“Tapi yang dapet nasi goreng itu semua murid kan. Karena kondisinya kedua anak itu kurang sehat makanya begitu. Tapi siswa lainnya nggak ada masalah. Karena anak itu kondisi lagi sakit aja makanya gitu,” ucap Momon. (deny/tri)