Thursday, 05 December 2019

Pengelola Terminal Ajak Masyarakat beralih ke Kendaraan Umum & Gencarkan Bersepeda

Jumat, 13 September 2019 — 16:27 WIB
pengelola terminal yang menggencarkan pengguna sepeda ke masyarakat. (Ifand)

pengelola terminal yang menggencarkan pengguna sepeda ke masyarakat. (Ifand)

JAKARTA –  Rayakan Hari Perhubungan Nasional, pengelola Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, gencarkan penggunaan sepeda. Mereka pun memberikan sosialisasi kepada warga agar segera beralih ke angkutan umum yang saat ini semakin banyak disiapkan.

Kepala Terminal Kampung Rambutan, Thofik Winanto mengatakan, kegiatan yang digelar pihaknya untuk mengajak warga beralih menggunakan sepeda dan angkutan umum.

Hal ini, selain mengurangi kemacetan, juga untuk  mengurangi polusi udara. “Apalagi di terminal, kami juga sudah menyiapkan tempat bagi pesepeda,” katanya, Jumat (13/9).

Dikatakan Thofik, dalam sosialisasi yang disampaikan itu juga, pihaknya mengajak warga untuk beralih menggunakan Jak Lingko. Pasalnya, angkutan yang terintegrasi dengan bus Transjakarta sangat memudahkan warga untuk melakukan aktivitas.

“Dengan beralih, hal itu pastinya mendukung program Pemprov DKI untuk mengurangi kemacetan dan polusi yang terjadi belakangan ini,” tuturnya.

Kegiatan bersepeda yang menyambangi warga itu, juga dimanfaatkan pengelola terminal untuk membuka ruang resapan air. Dimana warga di RW 06 yang ada disekitar terminal, diajak membuat lubang biopori.

“Dengan dibuatkan lubang biopori, hal itu pastinya menambah tempat resapan air. Di RW 06 ini kami siapkan 100 biopori yang nantinya dibagi ke tiap-tiap RT,” ungkapnya.

Terkait hal itu, Ketua RW 6, Artam Aryandi, 50, mengaku akan meneruskan pesan itu ke warganya. Karena dengan beralih menggunakan angkutan umum, pastinya tidak akan membuat Jakarta macet parah. “Apalagi sekarang angkutan umum Jak Lingko yang disiapkan sudah masuk hingga ke jalur pemukiman warga,” ujarnya.

Artam juga menambahkan, pihaknya juga mengapreasiasi pembuatan lubang biopori yang digencarkan pihak terminal. Hal itu disebutnya sebagai wujud keperdulian pihak terminal dengan warga sekitaran. “Di sini memang di bagian belakang bila musim hujan itu banjir. Maka dari itu, pembuatan biopori ini sangat membantu,” pungkasnya. (Ifand/tri)