JAKARTA – Ratusan warga hingga para duta besar negara sahabat, menghadiri pameran produk unggulan dari kabupaten Lamongan, Jawa Timur, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (22/9).
Melalui kegiatan itu, selain untuk mengobati kangen warga, diharapkan bisa menarik investor luar negeri.
Yasmin pengunjung mengatakan, dirinya sengaja hadir agar bisa sedikit mengobati kangennya akan kampung halaman. Pasalnya, sudah hampir enam bulan belakangan ini, ia tak pulang ke kampung halamannya di Lamongan.
“Ya karena dapat kabar ada kegiatan ini, makanya dipaksakan datang,” katanya, Minggu (22/9/2019).
Dikatakan warga Tanjung Barat, Jakarta Selatan ini, dengan menemukan makanan hingga kerajinan khas Lamongan, diharapkan bisa mengobati rindu. Karena itu, ia sengaja datang dengan memboyong suami dan kedua anaknya.
“Di acara ini juga bisa ketemu sama orang-orang satu daerah, jadi serasa ada di kampung saja,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Asisten Pemerintah dan Kesra Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo mengatakan, pihaknya memberi apresiasi kepada kabupaten Lamongan dan anjungan Jawa Timur di TMII.
Pasalnya, melalui kegiatan ini selain menampilkan seni, juga untuk memperlihatkan produk-produk unggulan yang ada. “Dengan apa yang ditampilkan ini, pastinya nanti akan banyak lagi masyarakat yang datang ke Lamongan,” ujarnya.
Ditambahkan Himawan, potensi Lamongan sebagai kota industri, pertanian, dan kota budaya harus terus ditonjolkan. Terlebih, saat ini Lamongan menduduki rangking yang menengah keatas dalam proyeksi pertumbuhannya.
“Dengan terus menonjolkan apa yang dimiliki, nantinya pasti akan ada investor yang akan menanamkan investasi dibalik keindahan Lamongan,” terangnya.
Sementara itu, Sekertaris Daerah kabupaten Lamongan, Yuhronur Efendi menambahkan, pihaknya ingin terus memastikan bahwa Lamongan kota yang sangat layak untuk di katakan sebagai tujuan investasi dan wisata. Dimana untuk investasi, daerahnya punya luas pantai, lahan yang sangat cukup.
“Ini bisa dibuat industri baik di kemaritiman maupun berbasis agro bisnis,” pungkasnya. (Ifand/tri)
