Thursday, 05 December 2019

Begini Kata Kepala RS Pelni:

Pendarahan di Kepala dan Patah Tulang Bahu, Faisal Amir Dioperasi

Rabu, 25 September 2019 — 12:51 WIB
Kepala Rumah Sakit Pelni Dewi Fankhuningdyah (kanan), di RS Pelni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).(firda)

Kepala Rumah Sakit Pelni Dewi Fankhuningdyah (kanan), di RS Pelni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).(firda)

JAKARTA – Kepala Rumah Sakit Pelni Dewi Fankhuningdyah menjelaskan, Mahasiswa atas nama Faisal Amir mengalami pendarahan di kepala dan patah di bagian bahu. Sehingga, ia perlu dilakukan tindakan medis berupa operasi.

Operasi sendiri telah dilakukan. Kini, Faisal masih dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Pelni dan membutuhkan perawatan yang intensif.

“Sesuai hasil pemeriksaan, pasien dilakukan operasi karena ditemukan pendarahan di bagian kepala dan juga patah di bahu tangan. Alhamdulilah operasi berjalan lancar dan pasien masih perawatan di Rumah Sakit Pelni,” ujar Dewi di Rumah Sakit Pelni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019).

Ia menjelaskan, pihaknya melakukan operasi evakuasi pendarahan di bagian kepala dan stabilisasi tulang.

Meskipun operasi tersebut berhasil dilakukan dengan lancar, namun kondisi Faisal ternyata masih belum stabil. Oleh karena itu, Faisal masih perlu mendapatkan perawatan secara intensif di ruang ICU.

(Baca: Bantah Mahasiswanya Meninggal, Dekan Universitas Al-Azhar: Kondisinya Stabil)

“Pasien ini masih dalam pengawasan intensif di ICU. Kami akan lihat sekitar 1 sampai 2 x 24 jam, apabila memang mengalami perbaikan nanti mungkin alat-alat invasif mulai bisa dilepaskan,” kata Dewi.

Ia mengaku belum dapat memastikan penyebab luka yang didapati oleh Faisal. Alasannya, belum diketahui bagaimana kronologis Faisal hingga tak sadarkan diri dan mengalami pendarahan serta patah di bagian bahu kanan.

“Penyebab kami belum dapat menentukan secara pasti karena tidak mengetahui sebabnya,” jelasnya.

Untuk diketahui, aksi mahasiswa di depan Gedung DPR MPR masih terus berlanjut hingga malam ini. Mereka melakukan aksi sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan RKUHP.

Aksi tersebut pun berlangsung hingga malam. Karena sempat memanas dan ricuh, polisi pun beberapa kali menembakan gas air mata ke arah para mahasiswa.

Sebanyak 11 mahasiswa pun harus dirawar inap akibat aksi tersebut, salah satunya ialah Faisal Amir, Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI).(firda/tri)