KEPALA Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Depok Tatang Komarudin SPd MM terus membangkitkan semangat literasi membaca dan menulis kepada siswa-siswi.
Sebab itu, hampir semua murid-murid sekolah yang pernah diajarinya sukses menapaki jenjang pendidikan dan kerja berkat keterampilan literasi.
“Alhamdulillah kemampuan menulis yang dipadu dengan konsep belajar mengajar, mampu membangkitkan literasi siswa-siswa yang berujung semangat belajar dan berprestasi,” ujar yang memiliki kemampuan literasi dengan latar-belakang mengelola Harian Radar Depok.
Ditemui, SMKN 2 Depok, Jumat (27/9), Tatang bercerita bahwa kemampuan literasi terus ia tekankan kepada muridnya. Sebab kemampuan literasi adalah jendela segala ilmu pengetahuan.
Tatang pun bisa bangga karena usahanya selama ini yang terus menekankan literasi membuahkan hasil. “Ini pertamakali UI menerima siswa dari SMK melalui jalur SNMPTN,” ujar suami dari Endang Murtiningsih dengan tiga anak itu.
Sejak mengajar SMKN 2 Depok pada 2004, Tatang juga telah mengirim 67 pelajar magang dan bekerja ke Jepang sesuai kompetensi masing-masing. Satu persatu sang murid “dipaksa” memelototi setiap kalimat bacaan pelajaran sekolah dan pengetahuan umum setelah “digojlok” dengan perpaduan ilmu paedagogik semacam keguruan dan ilmu jurnalistiknya.
MENULIS PENGALAMAN
Bagaimana teknik mengajarkan literasi, menurut Tatang, misalnya, setiap murid diberi tugas menulis pengalaman pribadi atau semacam buku diari yang berkaitan kegiatan keseharian.
Kemudian, cerita Tatang, dilanjutkan dengan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah atau berhubungan dengan kompetensi kejuruan masing-masing siswa dimana setiap pelajar wajib mencatat dan dituangkan dalam tulisan.
“Cara itu ternyata efektif menumbuhkan minat baca dan menulis sebagai bekal literasi setiap orang,” ceritanya yang mengaku diangkat baru 2007 sebagai Aparat Sipil Negeri (d/h PNS).
Kepeduliannya itu lantaran prihatin muridnya minim literasi sejak mengajar mulai 1993, kemudian bergabung dengan sejawatnya pemilik Yayasan Pendidikan Perintis, Soemarso, mengelola koran lokal Radar Depok pada 2000-2004.
Namun begitu, katanya, capaian-capaian dalam karier dirasakan belum maksimal dan rencana mengoptimalkan dalam visi SMKN 2 Depok membentuk siswa berkarakter disiplin dilandasi akhlakul karimah.
“Saya masih harus banyak belajar dari sekolah berprestasi lainnya. Seperti SMKN 1 Ciamis menjadi juara II dalam Lomba Sekolah Sehat, yang kami jadikan studi banding. Mulai disiplin berkegiatan di sekolah, bersikap dalam bersosialisasi, hingga hidup sehat dan bersih,” tutup pencetus program unggulan berbasis penempatan murid ke perguruan tinggi negeri dan wirausaha itu. (rinaldi/jo)