JAKARTA – Puluhan pohon pelem di kawasan elite Simprug, di Jalan Simprug Golf 1, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dibabat habis. Tercatat ada sebanyak 23 pohon berukuran besar yang dibalak habis petugas. Hal ini sangat disayangkan, warga pun mengeluhkan.
Seperti yang diugkapkan oleh Bayu (40) warga Komplek Perumahan Simprug RT 03/08, Grogol Selatan, ia sangat menyayangkan pembalakan tersebut. Menurutnya, penebangan pohon di Jalan Simprug Golf 1, depan Rumah Dinas Kedutaan Besar Brazil, ditebang habis, itu dilakukan pada Senin (30/9) malam.
“Mereka yang membabat pohon pelam itu petugasnya berpakaian hijau, dengan menggunakan gergaji mesin memotong satu per satu pohon palem dengan menggunakan. Pohon yang tumbang kemudian dibelah menjadi beberapa potongan sebelum akhirnya diangkut menggunakan truk berukuran besar,” kata Bayu, Selasa (1/10/2019).
Dia mengaku dirinya dan warga kebingungan hanya bisa menonton dari kejauhan. Tidak ada seorang pun warga yang bertanya lantaran petugas yang diduga merupakan petugas Dinas Kehutanan dan Pertamanan DKI Jakarta itu sibuk menumbangkan satu per satu pohon.
Dengan adanya pembalakan ini, dia mengaku kecewa, mengingat keberadaan pohon tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai pemanis tata ruang perumahan, tetapi juga memberikan teduhan bagi pejalan kaki.
“Memang pohonnya gede-gede, tapi selama ini nggak masalah, justru teduh. Kalau ditebang semua gini lihat aja jadi gersang. Katanya saat ini Pemprov DKI Jakarta akan terus membuat paru-paru kota,” ungkapnya.
Banyaknya jumlah pohon yang ditebang petugas dibuktikannya lewat aplikasi Street View Google Map. Dalam aplikasi tersebut, terlihat jejeran pohon palem masih memenuhi sisi jalan yang berada di sisi barat Lapangan Golf Senayan itu.
Dirinya menghitung ada sebanyak 23 batang pohon yang tumbuh di sepanjang sisi jalan, antara lain sebanyak lima batang pohon palem setinggi empat hingga lima meter yang menempel di sisi pagar rumah dinas Kedutaan Brazil. Selain itu, terlihat ada sebatang pohon kelapa dan sebatang pohon Angsana berukuran besar setinggi sekitar 10 meter.
Namun, hal mencolok dari potret yang terdapat dalam aplikasi itu dibuktikannya dari hilangnya sebanyak 16 batang pohon palem yang berada di sisi jalan. Jejeran pohon berukuran besar setinggi sekitar 10 meter itu kini habis ditebang petugas.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kehutanan dan Pertamanan Jakarta Selatan, Sabdo Kurnianto ketika dikonfirmasi wartawan menyebutkan penebangan pohon tersebut bukan dilakukan oleh pihaknya ataupun Dinas Kehutanan dan Pertamanan DKI Jakarta.
“Terkait dengan (penebangan pohon) Simprug, dicek di lapangan itu anak buah saya sudah ngecek tadi, tarunanya (penebangan) itu bukan kami ataupun Dinas. Tetapi itu adalah tanaman dari pihak, apa itu tuh, pihak (pengelola) Simprug,” kilah Sabdo.
Namun, saat ditanyakan tentang ketentuan penebangan pohon, Sabdo menegaskan pohon tersebut merupakan milik Pengelola Kawasan Simprug. Sehingga, katanya tidak diperlukan perizinan dalam menebang pohon walau pohon berada di jalur hijau.
Ketika ditanya bahwa yang menebang pakai pakaian hijau, Sabdo membantahnya. Dia menegaskan petugas yang melakukan penebangan bukan merupakan pihaknya, walaupun warga menyebut petugas berpakaian seragam Dinas Kehutanan dan Pertamanan DKI Jakarta.
“Saya sekarang masih bersama dengan Pak Wali Kota di Kemang, anak buah saya sudah cek ke lapangan, tapi sekarang lagi ada demo, besok akan kita cek kebenaran informasi tersebut. Kemungkinan itu Dinas, karena kami tidak melakukan, untuk kepastiannya besok pagi dicek, karna di sana sudah mulai demo,” tuturnya. (wandi/win)