Thursday, 05 December 2019

Ada Makam Bung Hatta, TPU Tanah Kusir Jadi Tempat Sampah dan Gembalaan Kambing

Kamis, 3 Oktober 2019 — 20:44 WIB
Kondisi TPU Tanah Kusir yang penuh sampah. (wandi)

Kondisi TPU Tanah Kusir yang penuh sampah. (wandi)

JAKARTA  – Miris,  Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir menjadi  tempat pembuangan sampah dan penggembalaan  kambing.  Padahal,  di TPU tersebut ada makam sejumlah tokoh nasional, seperti mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta atau Bung Hatta.

Pemandangan ini terlihat pada Unit Kristen TPU Tanah Kusir yang berada di sisi selatan areal pemakaman. Ratusan makam yang terhampar di lahan seluas empat hektar itu terlihat tidak tertata dengan baik namun,  ada sejumlah tumpukan sampah yang masih baru maupun yang sudah dibakar.

Kondisi ini tentu di keluhkan warga dan mendesak intansi terkait untuk segera diambil tindakan untuk dibersihkan.  “Miris banget,  tempat pemakaman yang tadinya bersih tapi sekarang banyak sampah berserakan dimana-mana,”kata Herwan, 50, Kamis (3/10).

sampah

Menurutnya,  kondisi seperti ini memang sudah terjadi lama.  Namun,  sampai saat ini belum ada tindakan intansi terkait untuk segera membersihkannya mengingat lokasi TPU tersebut ada tokoh bangsa yang dimakamkan.

Hal senada juga disampaikan okeh Candra, 46, warga lainnya,  akibat banyaknya sampah dan kambing yang ada di lokasi membuat peziaroh kurang nyaman.  Kondisi diperburuk dengan tidak adanya tangga untuk menurun makam.

“Pengunjung yang hendak menuju areal pemakaman Unit Kristen harus berhati-hati meniti puing bekas pembatas jalan yang runtuh. Selain itu banyaknya sampah selain membuat kotor juga menimbulkan bau yang kurang sedap. Selain itu juga banyak kambing cari makan di lokasi makam,” ungkap Candra.

Sementara itu salah seorang penjaga yang enggan disebut namanya mengatakan,  memang ada sejumlah makam posisinya berada di bawah jalan atau sejajar dengan Kali Pesanggrahan. Sering terendam dan ada, sebagian makam lainnya yang berada di dasar areal pemakaman terlihat hancur dan rusak.

“Tidak terhitung berapa jumlah makam yang bagian tengahnya berlubang ataupun kehilangan nisan. Kondisinya memang sudah lama begini, di bawah, soalnya emang tanahnya turun, makanya dari dulu makam di sini ikut kebanjiran, makanya ada yang dibangun tinggi terus ada tangganya biar nggak kerendem,” ungkap salah satu penjaga makam.

Rusak dan berlubangnya makam diungkapkan sang penjaga makam dikarenakan pihak keluarga sudah tidak lagi mengurus makam. Sehingga makam dibiarkan rusak hingga hancur lantaran tidak adanya pembayaran retribusi makam. “Banyak makam rusak karena nggak ada keluarga yang ngurus lagi, makanya ya begitu (terbengkalai),” imbuhnya.

Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali saat dikonfirmasi mengatakan,  bahwa pihak Sudin Kehutanan dan Pertaman,  Jakarta Selatan,  untuk menindak lanjutinya.

“Ini sangat berharga sekali dan kami akan segera minta ke Dinas terkait untuk menindak lanjuti, ” kata Marullah.  (wandi/win)