JAKARTA – Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra), Ahmad Ghifari, diduga menjadi korban penganiayaan polisi saat aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
“Iya betul mahasiswa Unindra atas nama Ahmad Ghifari (diduga) menjadi korban kekerasan oleh aparat yang ditangkap pada tanggal 30 September 2019,” ujar anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Unindra, Yazid Fahmi saat dikonfirmasi, Jumat (4/10/2019).
Kabar mengenai dugaan penganiayaan tersebut pun viral di media sosial. Akun Instagram @reformasidikorupsi bahkan pada Rabu (2/10/2019) menampilkan kronologi disertai video.
Dalam video itu, terlihat bekas luka di bagian punggung Ghifar yang diduga akibat pukulan benda tumpul. “Kurang lebih pukul 19.00 korban mundur ke belakang karena keadaan semakin panas/chaos,” tulis akun tersebut mengawali kronologis dugaan penganiayaan terhadap Ahmad Ghifari.
“Karena dia merupakan bagian medis juga logistik, maka dia langsung pergi ke belakang untuk bagi-bagi air kepada kawan-kawan yang lain terkena gas air mata. Setelah keadaan mulai sedikit agak tenang, dia dan teman-temannya meminum kopi dan rehat sejenak,” sambungnya. Berikut kronologis selengkapnya versi akun Instagram tersebut:
View this post on InstagramKorban represif aparat kepada mahasiswa UNINDRA di Semanggi. Kronologis singkat: 1. Kurang lebih pukul 19.00 korban mundur kebelakang karena keadaan semakin panas/chaos. 2. Karena dia merupakan bagian medis juga logistik, maka dia langsung pergi kebelakang untuk bagi-bagii air kepada kawan-kawan yg lain yang terkena gas air mana. setelah keadaan mulai sedikit tenang, dia dan teman-temannya meminum kopi dan rehat sejenak. 3. Tiba-tiba gifar dicekik oleh orang berbadan besar berbaju preman, dipukul dibawa ke POLDA,dalam perjalanan dia bercerita jika dia mendapatkan tindakn kekerasa, mulai dari pantat ditusuk-tusuk oleh pemukul, hingga dipukulin rame-rame, sampai polda dia tetap dipukuli, saat diPOLDA sempat tidak sadarkan diri, tak lama berselang gifar diintrogasi, hp disita motor entah kemana? 4. Dalam proses pemeriksaan, gifar mendapatkan intimidasi. “kalau minta minum ditampar, kencing ditendangin” Barang hilang: HP, power bank dan MOTOR vario. berbarengan dengan kejadian itu kawan dari ahmad gifar juga kehilangan uang sebesar 2 juta rupiah. luka yang diderita gifar mulai dari tangan karena nangkis pukul, dan luka-luka dipunggung,bibir, juga belakang telinga. . Untuk keterangan lebih lanjut, video wawancara gifar ada di akun: @klik.kiri . #ReformasiDikorupsi #RakyatBergerak #reformasidikorupsi #rakyatbanturakyat #tolakrkuhpngawur #tolakruupertanahan #tolakrevisiuukpk #tolakrevisiuuketenagakerjaan #rakyatbersatu #lawan #solidaritas
Saat dikonfirmasi mengenai dugaan penganiayaan tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menuturkan, pihaknya akan mengecek video yang diunggah oleh akun Instagram @reformasidikorupsi itu.
“Kami cek dulu kebenaran videonya dan kalau ada polisi yang melakukan (penganiayaan), akan kami tindak sesuai dengan aturan,” tegas Argo. (firda/ys)