Thursday, 05 December 2019

Terkait Proyek Fly Over dan Underpass di Bulakkapal, Pemkot Diminta Fokus

Minggu, 6 Oktober 2019 — 19:16 WIB
Maket fly over dan underpass di Jalan Juanda, Bulakkapal Bekasi Timur yang hingga kini belum dikerjakan proyek fisik pembangunannya. (ist)

Maket fly over dan underpass di Jalan Juanda, Bulakkapal Bekasi Timur yang hingga kini belum dikerjakan proyek fisik pembangunannya. (ist)

JAKARTA – Warga yang biasa melintas di Jalan Ir Juanda Kota Bekasi, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, fokus melaksanakan pembebasan lahan di sekitaran Bulakkapal, Bekasi Timur, untuk proyek fly over dan underpass.

“Tidak usah banyak usulan, satu dulu saja fokus kerjakan yang sudah masuk beberapa tahapan,” kata Kamaludin, seorang guru di Durenjaya Bekasi Timur. Dia mengatakan itu karena ada rencana Pemkot Bekasi mengusulkan beberapa jalan kereta sebidang dibuatkan fly over.

Kamaludin, yang memang warga Durenjajaya, mengatakan beberapa lahan sudah dibebaskan dan hanya beberapa bidang lagi, “Jadi fokus saja dengan yang sudah hampir rampung,” jelas Kamaludin, Minggu (06/10/2019).

Warga menilai Pemkot terlalu banyak memikirkan proyek dan tidak fokus, sehingga banyak yang terbengkalai. Belum juga rampung proyek under pass dan flya over di Bulakkapal, Pemkot sudah mengusulkan pembangunan underpass di tiga titik lokasi perlintasan sebidang.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Erwin Guwinda, tiga lokasi perlintasan sebidang itu yakni Jalan Perjuangan, Jalan M Yamin maupun Jalan Agus Salim.

“Selain memperlancar arus kendaraan, pembangunan underpass itu juga menyusul segera beroperasinya double-double track (DDT) pada 2021 mendatang,” katanya.

Menurut dia ada lima sebidang perlintasan kereta api. Di Jalan Perjuangan, Jalan KH. Agus Salim, Jalan M. Yamin, Jalan Ampera dan Bulak Kapal. Untuk di Jalan Ampera dipastikan akan ditutup, sementara untuk Bulak Kapal sudah ada rencana dibangun fly over, “Tersisa tiga titik lokasi itu, makanya kita ajukan ke pemerintah pusat,” ucap dia.

Ia menuturkan usulan telah disampaikan ke pemerintah pusat melalui Direktur Keselamatan PT KAI. “Pilihan itu tergantung pemerintah, bisa dibangun underpass atau fly over. Karena kan kalau sudah DDT pasti arus kereta aktif dan padat,” kata dia, sambil mengatakan dalam waktu dekat juga akan dibuka jalur Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. (saban/yp)