Thursday, 05 December 2019

Bertahun-tahun Dianaktirikan Pemprov Jabar, Kini Bekasi Diberi Hibah Rp147 Miliar

Senin, 7 Oktober 2019 — 20:26 WIB
Walikota Bekasi, Rahmat Effendi .(dok)

Walikota Bekasi, Rahmat Effendi .(dok)

BEKASI – Walikota Rahmat Effendi sempat bercana akan membawa Bekasi bergabung ke DKI Jakarta, karena anggaran dari DKI diharapkan sangat besar. keinginan itu yang artinya melepaskan diri dari Jawa Barat. Rupanya, pihak Pemprov Jawa Barat tak mau kehilangan Bekasi, kini merespon dengan memberikan Dana Hibah sebesar Rp147 miliar, jumlah yang besar.

Dana sebesar Rp.147 miliar itu berupa hibah dari Pemprov Jawa Barat ke Kota Bekasi  untuk tahun anggaran 2020. Dana yang bakal dikucurkan itu cukup tinggi dibanding tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya yang tidak pernah menyentuh angka Rp 100 miliar.

Anggaran sebesar Rp 147 miliar ini nanti diperuntukan untuk pembangunan sejumlah infrastruktur di Kota Bekasi. “Ya alhamdulillah kita dapat bantuan Rp 147 miliyar dari Pempov Jabar untuk tahun 2020,” kata Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Senin (7/10/2019).

Rahmat menjelaskan, selama ini Kota Bekasi terkesan dianaktirikan oleh Pemprov Jabar dalam soal anggaran. Padahal, Kota Bekasi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar ke Jawa Barat.

Namun, kenyataannya yang ada bantuan atau dana hibah yang diberikan ke Kota Bekasi sangat minim. Tahun 2019 ini, Kota Bekasi hanya mendapatkan dana sebesar Rp 27 miliar. Pemprov Jawa Barat dari tahun 2016 hingga 2018 itu hanya memberikan Rp 66 miliar.

Hal ini berbeda dengan apa yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tercatat sepanjang tahun 2016-2019 telah memberikan bantuan dana hibah sebesar Rp 993 miliar atau nyaris menyentuh Rp 1 triliun.

Atas dasar itu, Kota Bekasi belum lama ini ngotot bergabung dengan Pemprov DKI. Tujuannya agar semua kontribusi yang besar terhadap Jawa Barat masuk dalam PAD DKI Jakarta.

“Karena dana hibah yang tak sebanding, namun kita tetap apresiasi akhirnya Pak Gubernur memberi skala prioritas ke Kota Bekasi. Selama ini kan saya terus jalin komunikasi rapat dengan Gubernur Ridwan Kamil soal sedikitnya bantuan anggaran itu,” jelas Rahmat Effendi.

Sejauh ini, Rahmat tidak mau berandai-andai menggabungkan Kotra Bekasi dengan DKI Jakarta. Ia meminta langsung survei pendapat masyarakat dan para tokoh di Kota Bekasi.

“Ya (soal gabung DKI) kita serahkan saja ke masyarakat dan tokoh, mau atau tidaknya silahkan survei,” pungkasnya. (saban/win)