Thursday, 05 December 2019

Polri: Penangkapan Teroris di Yogya-Solo Tak Terkait Pelantikan Presiden

Selasa, 15 Oktober 2019 — 16:36 WIB
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (toga)

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (toga)

JAKARTA – Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah menangkap 22 terduga teroris sejak 10 Oktober 2019.

Penangkapan tersebut merupakan bentuk upaya preventif dalam memitigasi jaringan terorisme di Indonesia. Adapun 22 terduga teroris yang ditangkap tersebut, tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) dan diduga berbaiat kepada pemimpin organisasi teroris ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.

“Kemarin kelompok mereka akan melakukan bom bunuh diri di Solo dan Yogja. Jadi Densus bergerak sesuai fakta hukum,” ujar Dedi di Humas Polri, Jakarta Selatan.

Lebih lanjut ia menambahkan, Densus 88 hingga kini terus mendalami rencana aksi yang akan dilakukan kelompok tersebut.

“Belum ada ke arah sana (pelantikan presiden), tapi sampai saat ini Densus masih melakukan pengejaran kelompok mereka dengan dasar fakta di lapangan yang telah kelompok itu siapkan,” jelas Dedi.

Untuk diketahui Densus 88 menangkap 24 teroris sejak 1 September 2019 hingga 9 Oktober 2019. Kemudian sejak 10 Oktober 2019 hingga hari ini (13/10/2019) sebanyak 22 teroris kembali ditangkap. (firda/yp)