Wednesday, 11 December 2019

Kesal “Diperas” Istri, Keponakan Dicocol

Kamis, 17 Oktober 2019 — 7:07 WIB
NID-17-10

PUSING Kadrun, 25, sebagai suami. Katanya punya istri, tapi asal mengajak hubungan intim selalu minta duit, karena prinsipnya: ada benggol, baru ada bonggol! Jengkel selalu “diperas” bininya, akhirnya ponakan sendiri yang masih 15 tahun langsung dicocolnya. Polisi pun terpaksa turun tangan.

Di dunia ini tak ada makan siang gratis, kecuali di tempat pengungsian. Orang gedean, siap dukung kabinet asal kadernya jadi menteri. Orang kecilan, siap bantu bersihkan saluran, asal diberi sarapan pagi, mirip kuli Sindang.

Paling celaka, ada istri mau melayani hubungan intim suaminya, jika diberi uang lebih dulu. Kata Asmuni Srimulat dulu, ini istri cap apa?

Gara-gara bini model demikian, Kadrun, menjadi warga paling sial di Kabupaten Malang, Jatim. Setahun menjadi suami istri dengan Asih, 20, hidup tetap merasa hampa dan sepi. Sebab tiap malam selalu dilanda rasa dingin, gara-gara Asih enggan dikeloni kecuali dengan syarat-syarat tertentu.

Pekerjaan sehari-hari Kadrun memang hanya jadi buruh penebang kayu, baik untu bangunan rumah atau sekedar kayu bakar. Padahal sekarang orang bikin rumah banyak pakai baja ringan. Orang masak juga pakai kompor gas, sehingga sumber rejeki Kadrun mengalami pasang surut.

Di kala keuangan selalu menipis, rindu pada istri semakin menebal. Celakanya, istri tak selalu mau melayani. Jika mau pun, harus memenuhi persyaratan khusus.

Bukan lunas PBB 2018 atau SKCK dari polisi, tapi harus ada uang di kantong minimal Rp50.000. Jika uang kertas biru itu ditunjukkan, baru istri siap tempur.

Jadi, polisi turun tangan lantaran Kadrun lapor polisi karena “diperas” istri? Weeehh… Kelanjutannya nanti sore ya, pukul 16:16 teng! (gunarso ts)