BAGI Dalman, 30, tetangganya yang bernama Sarpin, 35, adalah bajingan tengik yang perlu dibasmi seperti bajing. Soalnya dia berani-beraninya menyelingkuhi istrinya, Suwanti, 28. Ditegur berulangkali tak digubris, Dalman jadi gelap mata.

Praktisi perselingkuhan itu kadang kelakuannya memang seperti bajing, binatang pengerat keluarga tikus. Jika tikus apa saja doyan macam koruptor, bajing hanya memakan buah kelapa dan sejenisnya, seperti papaya, mangga pisang jambu, yang dibawa dari Pasar Minggu.

Tapi di era gombalisasi ini, bajing berkepala hitam doyan juga bini tetangga sendiri. Tak peduli siang, tak peduli malam, jika ada peluang langsung main panjat.

Sarpin warga Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu Riau, termasuk bajing berkepala hitam itu. Melihat Suwanti istri tetangga nan cantik, dia menjadi gatel dibuatnya. Bodinya yang seksi, di mata Sarpin dianggapnya kelapa muda yang seger airnya dan tebal dagingnya dan masih empuk batok kelapanya.

Diam-diam dia mulai mendekati. Ternyata Suwanti bukanlah tipe wanita loyalis pada suami. Buktinya, hanya satu putaran langsung kena, maksudnya dia siap melayani aspirasi urusan bawah Sarpin.

Bila Dalman tak di rumah, mereka barasyik masuk di kamar. Rumah mereka memang berdekatan, sehingga kapan Dalman tak di rumah bisa dipelajari Sarpin secara seksama, dalam tempo sesingkat-singkatnya.

Waduh..tanda-tanda nggak baik ini! Tanda-tanda nggak bener ini bukan cuma dalam hal kerumahtanggan tapi juga urusan ketetanggaan!

Sejauh mana bahayanya, tunggu nanti sore ya. Pukul 16:16 teng! (gunarso/ts)