INDRAMAYU – Puluhan pohon peneduh di sepanjang jalan Soekarno–Hatta Indramayu satu per satu tumbang sengaja ditebang pekerja karena terkena proyek pelebaran jalan. Para pelajar, pejalan kaki, termasuk pengendara kendaraan bermotor mengeluh kepanasan karena tidak ada lagi pohon peneduh berdiri di tepi jalan.
Pohon-pohon peneduh yang sengaja ditebang itu berusia puluhan tahun dan sudah lama menjadi pelindung pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor dari teriknya sinar matahari. Diameter batang pohon peneduh yang ditebang itu mencapai 40 cm hingga 50 cm. Ada berbagai jenis pohon yang kayunya berkelas atau berharga jual tinggi, seperti pohon trembesi, mahoni sampai pohon biasa.
Kemanakah menghilangnya puluhan meter kubik batang kayu trembesi, mahoni dan sebagainya itu. Ini yang menjadi pertanyaan pengguna jalan. “Batang kayu yang ditebang itu sebagian sudah tak nampak lagi. Padahal batang kayu itu memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena termasuk pohon tua,” ujar Darmanto (48).
Batang pohon trembesi berdiameter 50 cm dibiarkan berserakan di selokan belum diangkut kendaraan. (taryani)
Dikatakan, penebangan pohon peneduh itu semestinya dipilih-pilih. Sekiranya terkena proyek pelebaran jalan, pohonnya bisa ditebang dan nantinya wajib diganti dengan pohon peneduh lainnya. Sedangkan pohon peneduh yang tak terkena proyek pelebaran jalan sebaiknya tidak perlu ditebang.
Sejak puluhan pohon peneduh itu ditebang dampaknya membuat udara di sekitar Jalan Soekarno–Hatta yang sudah panas ini semakin bertambah panas. “Udara sudah panas sekarang makin bertambah panas karena puluhan pohon peneduh ditebang. Kasihan para pelajar, pulang sekolah kulitnya makin terbakar sinar matahari,” katanya.
Pemantauan poskotanews.com, penebangan pohon peneduh jalan hingga berita ini dikirim masih berlangsung. Penebangan pohon peneduh di tepi jalan itu sempat mengganggu kelancaran arus lalu-lintas kendaraan. Selama ada kegiatan penebangan semua jenis kendaraan dari dua arah terpaksa dihentikan. (taryani/ys)