Thursday, 05 December 2019

Tidak Masuk Kabinet, PAN Janji akan Mengkritik Kebijakan Jokowi

Kamis, 24 Oktober 2019 — 21:03 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay. (ist)

Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay. (ist)

JAKARTA  – Partai Amanat Nasional (PAN) tidak merasa kecewa lantaran karena tidak ada kadernya di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Sebab memang sejak lama sudah memutuskan untuk berada di luar pemerintahan.

“Koalisi Jokowi-Ma’ruf kan menang. Konsekuensinya, mereka berhak untuk menentukan komposisi kabinet,” kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Saleh mengatakan PAN akan memberi kesempatan kepada Jokowi-Ma’ruf untuk membuktikan dan merealisasikan semua janji-janji yang disampaikan selama kampanye.

“Dalam bahasa lainnya, PAN akan bertindak sebagai mitra kritis pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” terang Saleh yang juga anggota DPR dari Fraksi PAN.

Ia menegaskan partai politik (Parpol) yang sebelumnya di Pemilu Presiden 2019  tidak ada di barisan Jokowi-Ma’ruf semestinya memang ada di luar pemerintahan. Itu penting untuk memperkuat fungsi” check and balances.”

Saleh mengatakan sebagai mitra kritis pemerintah, PAN tentu akan mendukung setiap kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Namun sebaliknya, PAN memiliki tanggung jawab moral untuk mengeritik dan meluruskan pemerintah jika kebijakannya tidak sesuai dengan keinginan dan aspirasi masyarakat.

“Dengan begitu, PAN dapat memberikan kontribusi positif dalam konteks peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kalau benar kita dukung, kalau menyimpang, kita kritik dan luruskan. Ya itu fungsi kita di luar pemerintahan.” (johara/win)