Wednesday, 11 December 2019

Kasus Lima Siswa Tewas, Ini Sejumlah Aturan Adat Baduy yang Dilanggar

Jumat, 25 Oktober 2019 — 19:43 WIB
petugas dibantu warga baduy mengevakuasi korban.

petugas dibantu warga baduy mengevakuasi korban.

SERANG – Tewasnya Lima siswa SMP 3  Budaya Jakarta Timur di Sungai Ciujung Kampung Gajeboh, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jumat (25/10/2019), menurut Kepala Adat Suku Baduy karena mereka melanggar aturan adat tengang.

Selain itu, juga para siswa suah diingatkan agar  tidur terpisan antara siswa laki-laki dan perempuan, sudah diingatkan agar tidak memotret.

Kepala Desa suku Adat Baduy Jaro Saija menyatakan siswa SMP 3  Budaya Jakarta Timur  melanggar aturan “tengange”. Tengange sendiri berarti tengah hari ketika terik matahari tepat berada di atas bumi. Rombongan sudah diperingatkan agar tidak berenang pada tengah hari.

Saija sendiri mengaku sudah memberikan rambu-rambu dan peringatan kepada pengunjung yang akan memasuki area suku adat Baduy. “Itu kan sudah disampaikan di buku tamu, ketika datang ke Baduy. Harus dipatuhi,” kata Saija.

(Baca: Lima Siswa Tenggelam Karena Langgar Aturan Adat Suku Baduy)

Aturan yang harus dipatuhi, kata Saija mulai tidak berteriak-teriak di dalam kawasan Baduy, tidak memotret di area yang sudah ditentukan, tidur terpisah antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat ikatan suami istri, dan berhenti beraktivitas saat tengah hari. “Aturan itu harus dipatuhi, terrmasuk aturan mengenai penggunaan sabun dan deterjen,” kata dia.

Sementara, Camat Leuwidamar Agus Sukanta menyatakan dari Puskesmas Cisimeut, korban rencananya akan dibawa ke Rumah Sakit Adjidarmo, Rangkasbitung untuk dilakukan visum sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. “untuk kejadiannya masih diselidiki oleh kepolisian,” kata Camat.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi, mengatakan rombongan siswa berkunjung ke Baduy pada Jumat (25/10/2019) sebanyak 120 orang dengan disertai guru pendamping.

“Siswa mandi di sungai tanpa seizin guru. Ternyata siswa mandi ke yang bagian dalam dari sungai Gajebo tersebut dan ada 3 orang yang ikut berenang. Mereka tidak bisa berenang. Dua siswa lain yang merupakan rekan korban berusaha membantu namun naasnya ikut tenggelam,” ujarnya Edy melalui keterangan tertulis. (haryono/win)