WATINI, 39, layak emosi di rumah kos-kosan Tambak Asri, Surabaya. Soalnya dia memergoki suami sedang “nembak” janda bahenol. Saking emosinya, Watini sampai teriak seperti kesurupan. Saking malunya Jamal, 45, istri diseret keluar dan ditampol berulang kali. Dilaporkan ke polisi, 3 bulan baru ketangkep.
Lelaki memang suka begitu. Ketika rejeki naik sedikit alias “isa ngliwet kenthel” mulai berulah, coba-coba berinvestasi di bidang selangkangan. Pemilikan saham model beginian sifatnya rahasia, istri pasti dilarang tahu.
“Deviden” hanya bisa dinikmati sendiri, berapapun jumlahnya dan seperti apa enaknya. Padahal ketika pemilikan “saham” itu ketahuan istri, pastilah jadi geger.
Watini warga Perak Barat, Surabaya, selama ini tak pernah tahu bahwa suaminya diam-diam mulai suka “macem-macem”. Dia baru curiga ketika gaji yang sampai ke rumah tidak lagi utuh, ada pengurangan.
Istilah dalam APBD, disisir. Apa hubungannya? Suami kan bukan Gubernur dan Jamal kan bukan anak buah Mendagri Tito Karnavian. Jadi seminggu 7 kali Mendagri menyisir anggaran Gubernur, juga kagak ngaruh.
Watini khawatir jika suaminya punya hobi baru, apapun bentuk dan wujudnya. Tiba-tiba ada yang memberi tahu bahwa Jamal suka jalan dengan perempuan lain. Usianya kemampo, tua bukan, muda juga bukan.
Info ini lalu diklarifikasi pada suami. Tapi jawab Jamal, “Jangan kamu mudah termakan berita hoaks. Itu pelanggaran ITE. Kalau tak laporkan ke polisi, kamu bisa masuk.” Ancam Jamal non Mirdad itu.
Bener sih, jangan mudah kemakan berita bohong. Ha tapi kalau berita benar malah disebut sebagai hoaks kan situ juga salah to Pak Jamal!
Kita lihat apa Pak Jamal ini bakal kesandung UU ITE namnti sore ya. Pukul 16:16 teng! (gunarso ts)