INDRAMAYU– Selama memasuki musim kemarau di Indramayu, Jawa Barat setiap hari puluhan kipas angin elektrik milik warga rusak sehingga terpaksa masuk bengkel service elektronik. Banyaknya kipas angin rusak itu dampak musik kemarau yang panas, pemakaian kipas angin makin tinggi, sehinggi alat pengusir udara panas itu rusak.
Salah satu warga, Nurudin (48) mengemukakan, sejak musim kemarau suhu udara terasa panas, sehingga masyarakat Kabupaten Indramayu baik siang hari maupun malam hari tidak pernah jauh-jauh dari kipas angin elektrik. “Siang hari maupun malam hari jika sedang berada di dalam rumah selalu kipasan, karena udara yang berhembus cukup panas,” ujarnya.
Dijumpai Pos Kota Sabtu (26/10/2019) siang di salah sebuah bengkel servis elektronik, Nurudin mengemukakan, suhu udara pada musim kemarau ini cukup panas membuat kipas angin elektrik siang dan malam hari menjadi andalan masyarakat.
Hanya masalahnya katanya mengingat barang elektrik itu siang dan malam tidak pernah berhenti selalu berputar akhirnya kipas angin itu cepat rusak. “Iya bayangkan kalau siang dan malam kipas angin itu tak pernah berhenti berputar, akhirnya jebol juga,” ujarnya.
Salah seorang teknisi di salah satu toko servis elektronik di Kecamatan Indramayu mengakui, selama musim kemarau ini sehari 20 hingga 30 unit kipas angin masuk toko servis karena rusak atau performanya menurun.
Meskipun banyak kipas angin yang diservis, namun pihaknya tidak menerapkan aji mumpung dalam menerapkan jasa servis. Dicontohkan, untuk kerusakan ringan, seperti kipas angin dalam kondisi kotor berdebu sehingga performanya menurun biaya servisnya hanya Rp15 ribu.
Sedangkan untuk kipas angin yang mengalami kerusakan berat, seperti penggantian dinamo, biaya totalnya mencapai Rp 170 ribu. Biaya sebesar itu sudah termasuk ongkos atau jasa servis pemasangan dinamo sebesar Rp 20 ribu. (taryani)