Thursday, 05 December 2019

Ratusan Pedagang Pasar Baru Indramayu Demo

Selasa, 29 Oktober 2019 — 17:24 WIB
Suasana aksi demo ratusan pedagang Pasar Baru Indramayu di depan gedung DPRD Indramayu. (taryani).

Suasana aksi demo ratusan pedagang Pasar Baru Indramayu di depan gedung DPRD Indramayu. (taryani).

INDRAMAYU – Selama tiga tahun terakhir kehidupan ekonomi para pedagang Pasar Baru Indramayu terus merosot.

Kondisi itu jadi pemicu ratusan pedagang Pasar Baru Indramayu yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Baru (Asparu), demo di depan gedung  DPRD di Jalan Sudirman Indramayu, Selasa (29/10/2019).

Sebagian pendemo mengenakan ikat kepala dan membentangkan spanduk merah bertulisan “Kami warga Pasar Indramayu menuntut Satpol PP untuk menutup Cipto Gudang Rabat yang Tidak memiliki Lagi Surat Izin.”  Para pendemo yang lain saat beraksi di depan gedung DPRD Indramayu membentangkan sejumlah pamflet.

Tututan pengunjuk rasa minta  Satuan Polisi  Pamong Paraja (Satpol PP) Indramayu menutup Cipto Gudang Rabat.

Alasannya, sebagaimana dikemukakan para pendemo,  karena lokasi Cipto Gudang Rabat itu sangat berdekatan dengan Pasar Baru Indramayu,  sehingga dinilai melanggar  Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Indramayu sebagaimana yang sudah diberlakukan.

“Sejak Cipto Gudang Rabat buka sekitar 3 tahun lalu, omzet penjualan para pedagang Pasar Baru Indramayu terus merosot. Akhirnya para pedagang merugi,” kata Sugeng Wahyudi, koordinator pengunjuk rasa.

Pendemo mengemukakan, sebagaimana diatur Perda Kabupaten Indramayu Nomor 4 Tahun 2014 Perubahan Perda 7 Tahun 2011 Tentang Perlindungan, Pemberdayaan Pasar Tradisionil, dan Penataan Serta Pengendalian Pusat  Perbelanjaan dan Toko Modern,  mini market dapat dibangun dengan jarak minimal 500 meter dari pasar tradisionil. Sedangkan supermarket dapat dibangun berjarak minimal 1.000 meter dari pasar tradisional.

Dikaitkan dengan isi Perda itu maka Cipto Gudang Rabat dinilai melanggar peraturan,  karena letaknya berdekatan dengan Pasar Baru Indramayu. Oleh karena itu Cipto Gudang Rabat agar  ditutup. Apalagi katanya SIUPnya sudah dicabut. “Apa susahnya sih sekalian ditutup. Kan SIUP nya sudah dicabut,” ujar mereka mempertanyakan.

Aksi damai para pedagang nyaris berubah menjadi ricuh lantaran sebagian pendemo bersikeras ingin masuk dan bertemu Ketua DPRD Indramayu Syaefudin. Sempat terjadi dorong-dorongan di pintu gerbang gedung DPRD Indramayu yang dijaga ketat aparat keamanan.

Koordinator Pengunjuk Rasa, Sugeng Wahyudi berhasil meredam suasana. Dengan pengeras suara, pria ini berusaha menenangkan pengunjuk rasa. “Bapak-Bapak dan  Ibu-Ibu tenang-tenang. Kita ini sedang melakukan aksi damai,” katanya.

Beruntung, tak lama kemudian sejumlah anggota DPRD Indramayu tampak  ke luar sekretariat bersedia menemui pendemo. Sejumlah perwakilan pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi. Dan para Wakil Rakyat pun akan membahas aspirasi mereka  dalam rapat yang menghadirkan Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Indag Indramayu, Tresna E. Hendarin. (taryani/tri)