Thursday, 05 December 2019

Anggaran Lem Aibon DKI Sungguh Fantastis

Kamis, 31 Oktober 2019 — 8:42 WIB
SENTIL AIBON

BERAPA harga lem aibon kaleng kecil, paling-paling Rp15.000 Berapa harga ballpoint sebuah, paling-paling Rp5.000 Tapi ketika jadi proyek APBD 2020 di Pemprov DKI, dalam partai besar di Disdik Jakarta Barat lem aibon bisa seharga Rp82 miliar, sementara di Disdik Jaktim ballpoint jadi Rp124 miliar. Apakah salah imput data?

Ketika partai baru PSI berhasil mengirimkan 8 wakilnya di DPRD DKI, Gubernur DKI Anies Baswedan benar-benar dibuat risih. Dengan alasan demi menjaga uang rakyat, politisi PSI itu gentian mengkritisi dan memelototi APBD DKI. Beberapa hari lalu menyoal soal RAPBD 2020 yang tidak transparan, tak lama kemudian soal influenzer promosi pariwisata yang dananya sampai Rp5 miliar.

Tapi seiring dengan dilantiknya Tito Karnavian dilantik menjadi Mendagri, buru-buru Gubernur Anies membatalkan dana influenser Rp5 miliar itu ketimbang nantinya terkena influenza. Sebab Mendagri Tito memang sudah mengingatkan, Kepala Daerah yang memghambur-hamburkan anggaran bakal berurusan dengan hukum.

Tapi tiba-tiba muncul di situs APBD DKI, anggaran lem aibon untuk Disdik Jakarta Barat pada APBD 2020 mencapai Rp82 miliar, sedangkan pada Disdik Jakarta Timur untuk pembelian ballpoint saja mencapai Rp124 miliar. Ini DKI Jakarta atau negara Zimbabwe di Afrika sih?

Anggota DPRD William Aditya Sarana segera mengunggah data itu ke twiterrnya. Dan ramailah publik. Fantastis amat ya Pemprov DKI itu, masak beli ballpoint sampai Rp 124 miliar. Dan kenapa pula belanja lem aibon sampai Rp82 miliar. Ini mau buat keperluan prakarya, atau sengaja mau ngelem ramai-ramai?

Kemungkinan besar APBD nan fantastis itu sekedar salah input. Buktinya ketika dibuka kembali situs APBD DKI itu sudah tak ditemukan data tersebut. Kadis Pendidikan DKI Syaefullah Hidayat juga menjelaskan, itu hanya prakiraan sementara. Nanti jika data anggaran dari sekolah sudah masuk, pasti menurun. (gunarso ts)