SEMARANG – Musim penghujan segera tiba . Hujan di wilayah Jawa Tengah diperkirakan akan mulai terjadi pada bulan November 2019. Puncaknya diprakirakan akan terjadi antara Januari hingga Februari 2020.
Saat musim hujan, wilayah di Jawa Tengah rentan terjadi bencana alam. Mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung.
Untuk memetakan potensi kerawanan bencana itu, Pemprov Jawa Tengah menyiapkan dana sekitar Rp 23 miliar. Dana untuk mitigasi bencana itu diambilkan melalui dana bantuan tak terduga gubernur Jateng tahun anggaran 2019.
Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah Sudaryanto mengatakan, proses mitigasi bencana sudah dimulai sejak peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Apalagi pada musim peralihan ini juga sering muncul bencana.
“Saat ini beberapa wilayah sudah mulai masuk musim pancaroba. Jadi perlu diwaspadai cuaca ekstrem seperti angin kencang, petir dan curah hujan tinggi dalam waktu singkat,” katanya, Kamis (31/10/2019).
Ia mencontohkan, pada 20-21 Oktober 2019 telah terjadi angin puting beliung dan terdapat 126 rumah di 82 desa mengalami rusak berat. Desa tersebut berada di Sembilan kabupaten yakni Kabupaten Wonosobo, Brebes, Magelang, Boyolali, Tegal, Banjarnegara, Batang, Karanganyar dan Wonogiri.
Sudaryanto menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan seluruh BPBD kabupaten/kota terkait kesiapan menghadapi musim hujan maupun pergantian musim seperti sekarang ini. Antisipasi yang dilakukan antara lain memperbarui inventarisasi data rawan bencana banjir dan tanah longsor di 35 kabupaten/kota.
“Kami juga sudah mengidentifikasi tanggul-tanggul kritis dan melaporkan pada Kementerian PU/satker BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Selain itu juga menyiapkan posko dan mempublikasikan nomor posko siaga untuk memudahkan warga menghubungi,” tambahnya.( Suatmadji/tri) .