Thursday, 05 December 2019

Setop Konflik di Tanah Abang, Harianto Badjoeri: Serahkan ke Polisi

Kamis, 31 Oktober 2019 — 17:16 WIB
Harianto Badjoeri bersama dua paguyuban etnis. (ist)

Harianto Badjoeri bersama dua paguyuban etnis. (ist)

JAKARTA – Tawuran antarorganisasi masyarakat (ormas) terjadi di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pendiri dan Presiden HB Center, Harianto Badjoeri berharap dua pihak terlibat tawuran dapat menahan diri dari provokasi yang dikhawatirkan berkembang menjadi konflik antaretnis.

Untuk itu, pria yang akrab disapa HB ini menemui dua tokoh etnis yang bersinggungan, di kawasan Tanah Abang, Jakpus, Rabu (30/10/2019) malam. Ia meminta mereka untuk berhenti berkonflik.

“Kepada Haji Okis yang mewakili paguyuban Banten dan Cak Salman yang mewakili paguyuban Madura, saya meminta mereka untuk menahan diri dengan tidak memperluas eskalasi ketegangan yang bisa menjurus kepada konflik lebih buruk lagi,” ujarnya.

“Masalah ini sebaiknya kita serahkan kepada polisi untuk memproses hukum kepada orang per orang yang terlibat kekerasan, karena ini sebenarnya tindak pidana umum yang tidak ada hubungannya dengan etnis,” imbuhnya.

Perwakilan dua paguyuban itu memandang HB sebagai tokoh yang mereka tuakan dan memiliki pengaruh besar dalam meredam konflik horizontal d DKI Jakarta. Selain pernah memimpin organisasi semacam Pemuda Panca Marga dan FKPPI, HB juga mantan Kepala Satpol PP yang oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) waktu itu dijuluki legenda Satpol PP.

Sebelumnya, kawasan Tanah Abang diramaikan oleh konflik dua kelompok berbeda. Mereka berkonflik karena berebut sebidang “wilayah” di sana. Konflik ini sudah ditangani kepolisian setempat dan beberapa orang telah ditangkap, sedangkan sebagian lagi sedang diburu. (*/ys)