Thursday, 05 December 2019

Kapolri Harus Cermat Cari Pengganti Dirinya Sebagai Kabareskrim

Sabtu, 2 November 2019 — 11:25 WIB
Komjen Idham Azis. (ist)

Komjen Idham Azis. (ist)

JAKARTA  –  Jenderal Idham Azis resmi menjabat sebagai Kapolri usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019) kemarin. Idham menggantikan Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.

Pasca ditinggal Idham, posisi Kabareskrim tengah kosong dan mantan Kapolda Metro Jaya tersebut akan memilih atau menunjuk salah seorang Perwira Tinggi (Pati) untuk menjadi Kabareskrim menggantikan posisinya.

Penanggungjawab DPP Ormas Indonesia Bersatu Tiga Pilar, Sudiarto, mengatakan Idham harus berhati-hati dalam memilih figur yang tepat untuk diangkat sebagai Kabareskrim Polri. Idham juga harus memikirkan senioritas yang berpengalaman serta matang dalam bidang ilmu reserse dan kriminal.

“Tugas Kapolri ke depan cukup berat untuk menghadapi masalah-masalah hukum dan Kapolri harus melihat senioritas dan profesionalitas di bidang Reserse. Jangan asal memilih karena adanya faktor x,” kata Sudiarto dalam keterangannya, Sabtu (2/11/2019).

“Apalagi penilaiannya cuma didasari karena adanya kedekatan dengan penguasa. Ini sangat berbahaya. Kapolri harus melihat integritas dan track record calon Kabareskrim yang baru,” imbuhnya.

Menurut Sudiarto, Idham juga harus mempertimbangkan kredibilitas pejabatnya, apakah dapat diterima senior atau juniornya. Selain itu, Idham harus peka dan sensitif mencermati situasi negara saat ini.

“Berdasarkan analisa dan pengamatan saya, untuk menjadi Kabareskrim Mabes Polri itu harus senior dan berani dalam menangani penegakan hukum secara independen. Tidak takut terhadap intervensi kelompok tertentu, tapi menjadikan hukum sebagai Panglima karena profesional di bidangnya. Jadi, yang pas untuk menjabat Kabareskrim adalah Akpol 87,” papar dia.

Sudiarto pun memberikan contoh atau menilai Pati yang sekiranya pantas menjadi Kabareskrim yakni Asop Kapolri Irjen Martuani Sormin atau Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel yang seangkatan dengan Idham dan menjadi Adimakayasa 88.

“Martuani Sormin menurut saya paling cocok menjadi Kabareskrim, karena Putra Tapanuli ini orang yang sangat bersih dan berani dalam penegakan hukum, apalagi Asop Kapolri ini sangat menguasai bidang Serse dan senior pada Akpol 87,” ujarnya.

Ia pun menyebut, sosok atau figur yang pas dan matang dalam ilmu reserse. Harus dipilih dari Akademi Polisi (Akpol) angkatan 86, 87 dan 88. “Jikalau Akpol 89 dan seterusnya, menurut saya masih terlalu junior lah,” tutupnya. (yendhi/mb)