PENSIUN dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Nono Carim bukan berjuluk ‘pengangguran bergaji’. Soalnya tak lama setelah menerima Surat Keputusan (SK) Purna Bhakti alias pensiun, lelaki 61 tahun ini banting kemudi jadi pedagang tanaman hias, tanaman obat dan tanaman buah-buahan.
Menurut Nono, beberapa tahun menjelang pensiun dia sudah melakukan ancang-ancang bisnis tanaman. Sebelum terjun wirausaha, yang pertama dilakukan adalah persiapan menentukan jenis usaha, modal, pengelolaan usaha dan manajemennya. Kebetulan punya latar belakang pengalaman di bidang pertanian, sehingga dipilihlah usaha menjual tanaman hias, tanaman obat dan tanaman buah.
Sewaktu masih bekerja di Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu, kebetulan ada orang akan menjual lahan. Ukurannya tidak begitu luas, panjang sekitar 15 meter dan lebar 12 meter. Namun letaknya sangat strategis, di tepi jalan raya perumahan Pabean Kencana, Desa Pabean Udik dan berdekatan dengan rumah. Setelah tawar menawar disepakati harga pembelian tanah itu Rp70 juta,” ujarnya.
Setelah tanahnya tersedia, Nono baru berfikir belanja tanaman hias, tanaman obat juga buah-buahan. Mulanya tanaman yang dijual ini jumlahnya masih sedikit. Lama-lama tanaman yang dijual makin lengkap. Hal ini sejalan dengan makin banyaknya pembeli.
Aneka Bibit
Jenis tanaman yang tersedia antara lain ; bibit tanaman Dewandaru, Nagasari, Sawo Kecik, Sawo Super, Cemara Mini, aneka jenis tanaman bonsai, Alpukat, Bidara Timur Tengah, Srikaya Hijau, Srikaya Merah, Asam Manis Thailand, Mangga Golek sebesar paha orang dewasa, Pepaya Jepang, Kelengkeng. Selain itu dia juga memiliki puluhan jenis tanaman hias, tanaman obat dan buah-buahan lainnya.
Nono menjual bibit tanaman itu dari harga termurah Rp 30 ribu hingga ratusan ribu rupiah per batang. “Ada bibit tanaman kelengkeng super yang buahnya sudah lebat, harganya Rp300 ribu. Beberapa minggu lagi buah kelengkeng itu akan matang dan tinggal dipetik dari pohon saja,” ujarnya.
Nono menjual bibit tanaman itu masih belum berpot permanen. Umumnya masih menggunakan polyblack. Media tanamnya campuran tanah 30 persen, sekam 50 persen, kompos 10 persen dan pupuk kandang 10 persen. Untuk pemupukan, katanya dianjurkan menggunakan NPK Mutiara. Jenis pupuk ini sudah dikenal memiliki kandungan nutrisi lengkap yang dibutuhkan tanaman.
Pengalaman menekuni bidang pertanian, diperoleh dari orang tuanya almarhum Carim pensiunan ASN di Dinas Pertanian Indramayu. “Bapak yang mengajari cara menanam dan memelihara tanaman ini,” katanya. Berbekal pengalaman itulah Nono punya kepercayaan diri menjual aneka jenis tanaman.
Sebagian tanaman hasil pengembangbiakan sendiri. Baik melalui perkawinan seperti penanaman biji maupun non perkawinan, seperti setek, sambung atau grafting, okulasi dan cangkok.
Ditanya mengenai keuntungan, kata Nono hasilnya cukup lumayan. “Bisa untuk menambal kebutuhan rumah tangga,” kata istri pensiunan guru, warga perumahan Pabean Kencana Indramayu itu.
Ia tak menampik omzet penjualan sebulan mencapai sekitar Rp3 juta, bahkan lebih. “Kalau lagi musim penghujan, pembelinya cukup ramai. Omzetnya bisa mencapai Rp5 juta-an,” ujarnya. (taryani/fs)