JAKARTA – video iklan artis luar negeri Paris Hilton YANG tayang di videotron bus Transjakarta viral. Pengelola bus Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) menarik 59 bus yang ada.
Mereka pun melakukan pemeriksaan terhadap Pramudi atas pelanggaran yang dilakukan.
Direktur Utama PPD, Pande Putu Yasa mengatakan, pihaknya selaku mitra operator bus pada PT Transjakarta meminta maaf atas ketidaknyamanan dari hal yang terjadi kepada masyarakat pengguna moda transportasi massal ini.
“Kedepannya Perum PPD akan melakukan pengawasan yang lebih ketat mengenai fungsi yang ada di setiap bus milik Perum PPD, kami mengharapkan kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” katanya, di kantor PPD, Jalan DI Panjaitan, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (13/11/2019).
Putu mengaku, pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan internal terhadap seluruh armada bus yang ada. Dimana sejak dua hari belakangan perum PPD sudah menarik 59 bus untuk dilakukan pengecekan.
“Kami periksa semua bus gandeng yang ada, kita cek semuanya. Jangan sampai iklan itu kembali tayang lagi,” ujarnya.
Putu menambahkan, sejak awal dibelinya bus baru dengan merek Zhongtong itu, pihaknya sendiri sampai dengan saat ini belum pernah memasang atau memutar iklan yang terpasang di setiap videotron bus milik Perum PPD.
Ia pun menduga, iklan yang tampil itu merupakan konten bawaan dari pabrik yang merupakan bagian dari fitur bus. “Karena ketika kami beli, kami hanya melihat bentuk layar yang bisa diputar 180 derajat, dan menyala saja. Dan kami sendiri tak tahu kalau itu ada iklannya,” sambung Putu.
Sejauh ini, sambung Putu, pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan apakah ada unsur kesengajaan yang dilakukan pengemudi. Dimana tiga orang Pramudi juga ikut diperiksa apakah ada pelanggaran yang dilakukannya.
“Kami juga menghimbau kepada seluruh pramudi armada bus gandeng milik Perum PPD untuk tidak mengaktifkan videotron tersebut sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian,” ungkapnya.
Agar lebih transparan, tambah Putu, dalam pemeriksaan yang dilakukan sejak dua hari lalu perum PPD juga melibatkan PT Transjakarta. Hal itu agar induk operator ini bisa menyaksikan apa yang tengah dikerjakan.
“Kita ingin PT Transjakarta juga melihat kalau kita periksa, kita hapus, dan dilaporkan dalam berita acara. Dan semua itu juga sambil menunggu pemeriksaan Pramudi,” pungkasnya. (Ifand/tri)