Thursday, 05 December 2019

Bela Kehormatan Keluarga, PIL Adik Digebuki Macam Ular

Jumat, 15 November 2019 — 7:07 WIB
NID-15-11

SEBAGAI kakak, Slamet Mukarif, 29, merasa malu adiknya yang masih pengantin baru sudah punya PIL. Dilapori suami Nina, 25, bahwa istrinya kelonan dengan lelaki lain di rumah kos,  langsung saja Kadrun, 36, dilabrak dan digebuki macam ular. Dihajar macam wayang Durna oleh Sencaki, PIL adik pun tewas.

Kekasih lama memang sulit melupakannya. Maka banyak pasangan yang suka mendua, artinya meski di rumah ada istri atau suami, masih mencari peluang untuk bisa CLBK dengan kekasih lama. Tentu hal ini sangat menyakitkan bagi suami atau istri di rumah. Kok macam partai saja, sudah jadi mitra koalisi di pemerintahan, masih berteman akrab dengan oposisi.

Ny. Nina warga Balikpapan Utara, Kalimantan Timur, baru 6 bulan lalu membentuk keluarga baru bersama Farid, 30. Tapi agaknya perkawinan bukan berangkat dari saling mencitai antara keduanya. Cinta mereka aksi sepihak, maksudnya hanya suami saja yang demen, sedangkan istrinya dingin dan biasa-biasa saja.

Rupanya Nina ini masih berat melepaskan kekasih lamanya, Kadrun. Maka meski sudah punya suami dia masih suka kontak-kontakan dengan mantan pacar. Bahkan diam-diam Nina suka mendatangi rumah kos-kosan Kadrun dalam rangka “jemput bola”. Kok pakai istilah jemput bola segala? Iyalah..soalnya di rumah kos-kosan itu Nina suka menerima “bola” Kadrun yang ukurannya di luar standar PSSI.

Farid tentu sana tak terima, bininya diganggu lelaki lain. Ibarat kendaraan, sudah dibalik nama oleh pemilik barunya kok masih pengin juga nyemplak. Tentu saja tidak dibolehkan, baik secara hukum agama, negara maupun adat. Farid mau menegur tidak berani, karena bukan medannya. Maka diapun minta tolong Slamet Mukarif, kakak kandung Nina untuk menyelesaikan.

Sebagai kakak kandung, Slamet Mukarif malu sekali adiknya seperti itu, nanti dikira tak bisa mendidik adik. Ini kan mendegradasi kehormatan keluarga. Dasar dia lelaki sumbu pendek, emosinya langsung bangkit bagaikan bensin dekat api, terpercik sedikit bisa langsung bellll… “Perlu diberi pelajaran nih si Kadrun,” ancam Slamet Mukarif lantang.

Dia segera merapat ke rumah maksiat itu. Ternyata betul, Nina adiknya berada di kamar itu bersama PIL-nya. Tanpa ba bi bu Kadrun diseret keluar dan dihajar. Saking emosinya, kekasih gelap adiknya tersebut digebuki macam ular saja. Bayangkan, setelah jatuh kena swing dagunya, kepala dijedotin ke tembok, jeder. Lalu upercut masuk lagi ke muka Kadrun berkali-kali. Kemudian kepala PIL adiknya tersebut dipentokin ke dengkul Slamet Mukarig, dug! Masih belum puas juga, kepala Kadrun ditendang seperti tendangan duabelas pas.

Hanya dalam tempo 7 menit, Kadrun sudah dalam posisi ngorok. Para tetangga datang melerai Kadrun sudah benar-benar KO, dihitung sampai 25 kali tak bangun juga, karena memang sudah wasalam. Kini Slamet Mukarif jadi ketakutan, tak menduga bahwa korbannya mati. Ketika polisi datang Slamet Mukarif mengaku tak ada niayt membunuh, sekedar memberi pelajaran saja.

Katanya hanya memberi pelajaran, kok malah ulangan umum! (gunarso ts)