JAKARTA – Sebanyak 129 kelurahan di Jakarta rawan banjir. Daerah rawan tersebut diperkirakan dari 9 dari 13 aliran sungai. Sebab itu, Pemprov DKI Jakarta diharap mengantisipasi wilayah wilayah rawan tersebut.
“Saat ini, wilayah Jakarta mulai memasuki musim hujan. Pemprov kita harap bisa mengantisipasinya, sejak saat ini,”kata Prasetio Edi Marsudi, Ketua DPRD DKI Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Menurut Prasetio, antisipasi dini tersebut diperlukan mengingat daerah aliran Sungai Ciliwung menjadi daerah paling rawan banjir. Apalagi, normalisasi sungai tersebut bakal batal disebabkan pembebasan lahannya batal. Padahal, DPRD sebelumnya sudah menyetujui alokasi dana Rp850 miliar, namun hanya Rp350 miliar yang terpakai.
Sesuai data Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) PUPR, mencatat 129 kelurahan sangat rawan banjir yang berasal dari 9 aliran sungai.
Menurut data BBWSCC, ada sembilan aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir di 129 kelurahan di wilayah DKI Jakarta. Daerah rawan tersebut antara lain pada aliran Kali Angke sebanyak 6 Kelurahan, liran Kali Pesanggrahan 21 Kelurahan, aliran Kali Krukut 12 Kelurahan, aliran Kali Ciliwung 28 Kelurahan
Berikutnya, aliran Kanal Banjir Barat 10 Kelurahan, aliran Kali Ciliwung Lama 9 Kelurahan, airan Kali Sunter 23 Kelurahan, aliran Kali Cipinang 12 Kelurahan dan aliran Kali Cengkareng Drain 8 Kelurahan.
Kepala BBWSCC, Bambang Hidayah mengatakan mayoritas daerah berpotensi banjir ialah yang berada di dekat bantaran kali. Adapun, aliran Kali Ciliwung menjadi prioritas BBWSCC untuk dinormalisasi.
Mengingat, aliran Kali Ciliwung berdampingan dengan wilayah vital yang padat penduduk maka dari 2013-2017, sudah 16,38 kilometer panjang Kali Ciliwung yang sudah dinormalisasi.
“Masih sisa 17 kilometeran lagi yang belum dinormalisasi, karena terhambat pembebasan lahan,” ujar Bambang.
BBWSCC bekerjasama dengan sejumlah komunitas peduli sungai dan pemerintah daerah setempat pun telah menyiapkan pemantauan banjir melalui CCTV yang dipasang di tiap pintu air wilayah Bogor, Depok, dan Jakarta.
Sementara itu, Juaeni Yusuf, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, mengatakan pihaknya sudah mwngantisipasi sejak dini potensi rawan banjir di 129 kelurahan itu.
“Kita mengantisipasi dengan sudah mengeruk waduk, kali dan sejumlah saluran air penting,”katanya. (john/yp)