Saturday, 16 November 2019

Banyak Produk Impor, Indonesia Kalah Telak Bersaing

Sabtu, 16 November 2019 — 9:21 WIB
Salamuddin Daeng

JAKARTA – Indonesia banyak mengimpor, karena kalah telak bersaing, Akibatnya, neraca perdagangan terus mengecil.

“Bahkan perdagangan Indonesia mencapai rekor terburuk pada 2018 lalu, karena neraca perdagangan betul-betul defisit,” kata pengamat ekonomi, Salamuddin Daeng, Jumat (15/11/2019).

Akibatnya, ia mengungkap neraca transaksi berjalan defisit sangat besar hingga mencapai Rp426.7 triliun. Faktor lain yang menyebabkan membengkaknya defisit transaksi berjalan, lanjut Salamuddin, karena ekonomi bersandar pada utang luar negeri dan utang dalam mata uang asing.

Sehingga keuntungan investasi asing dalam portofolio utang mengalir ke luar negeri sangat deras. Hal ini ditunjukkan oleh defisit pendapatan primer. Bahkan defisit pendapatan primer mencapai rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir pada 2017.

Karena uang kabur dari Indonesia yang disebabkan investasi swasta dan asing, ia mengungap para investor enggan reinvestasi di Indonesia.

“Mereka enggan menempatkan keuntungannya dalam investasi baru atau menempatkan di bank bank dalam negeri,” ucap Salamuddin.

Namun keuntungan tersebut diangkut ke negara dari mana investasi itu berasal atau ke negara lain. Sebab Indonesia menganut sistem devisa bebas, sehingga siapun bebas memindahkan uang hasil keuantungannya di Indonesia ke luar negeri.

Jadi secara politik, Salamuddin menegaskan, para pengambil kebijakan ekonomi gagal dalam menjalankan roda perekonomian dengan baik. (setiawan)