Thursday, 05 December 2019

Atap dan Plafon SDN Kedaung Rusak Parah, Orang Tua Siswa Was-was

Senin, 18 November 2019 — 21:25 WIB
Kondisi bangunan SDN Kedaung yang rusak perlu mendapatkan perbaikan. (anton)

Kondisi bangunan SDN Kedaung yang rusak perlu mendapatkan perbaikan. (anton)

DEPOK – Sejumlah atap plafon,  kusen dan jendela SDN Kedaung,   Sawangan,  kompleks Bapennas, mengalami  rusak parah. Orang tua murid dan staf pengajar pun mengeluh, mereka khawatir bangunan itu  roboh saat kegiatan belajar dan mengajar berlangsung.

“Kerusakan sudah lama terjadi, bahkan sejak dibangun tahun 1993 hingga kini belum ada perbaikan sama sekali oleh Pemkot Depok, ” kata Ny. Ratih,  orang tua murid SDN Kedaung,  Sawangan, Senin (18/11/2019).

Orang tua murid khawatir bila gadung roboh saat anaknya belajar tiba-tiba atap plafon roboh. “Ini sangat membahayakan,” ujarnya yang mendesak diperbaiki kondisi bangunan gedung sekolah diperbaiki.

Hal yang sama juga dikatakan,  Kepala SDN Kedaung,  Burhanudin,  yang mengakui bahwa sejumlah ruang kelas yang harus diperbaiki, termasuk ruang kelas dari tahun 1993 yang sampai sekarang ini belum diperbaiki.

“Kami berharap ada usulan untuk dapat anggaran pembangunan tahun mendatang dapat dilakukan untuk memperbaiki sekitar ada 18  unit ruang kelas dan jumlah murid sekitar 440 murid, ” tuturnya yang telah berusaha memperbaiki dengan sistem tambal sulam hingga nyaris roboh atap plafon dan kusen rusak belum diperbaiki sama sekali.

Sekolah Dasar Negeri perbatasan Depok dengan Tangerang Selatan ini juga sebagai kegiatan belajar dan mengajar (KBM) SMPN 25 Depok  di siang hari karena sekolah tersebut belum memiliki gedung. “Mudah-mudahan bangunan SMPN 25 Depok yang infonya dibangun di Bedahan bisa selesai dibangun,” ujarnya.

Sementara itu,  Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Depok M. Thamrin,  mengatakan masalah kerusakan bangunan SDN Kedaung,  Sawangan memang sudah menjadi program Pemkot Depok.

“Usulan sudah diajukan diharapkan tahun 2020 mendatang, ” ujarnya yang berharap orang tua murid sabar menunggu perbaikan.  (anton/win)