Tuesday, 19 November 2019

HDI 2019 Akan Usung Tema ‘Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul’

Senin, 18 November 2019 — 14:20 WIB
Margowiyono, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial (paling kiri), Gufroni Sakaril Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Sosial (PPDS) (dua dari kanan). (Yendhi)

Margowiyono, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial (paling kiri), Gufroni Sakaril Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Sosial (PPDS) (dua dari kanan). (Yendhi)

JAKARTA –   Kementerian Sosial (Kemensos) akan menggelar Hari Disabilitas Internasional Internasional (HDI) tahun 2019 yang akan dilaksanakan pada 3 Desember 2019 dengan menggandeng Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI).

Tahun ini, Hari Disabilitas Internasional mengusung tema ‘Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul’. Serentetan agenda akan dilaksanakan untuk memeriahkan acara tahunan ini, salah satunya pameran pada 2 Desember 2019 dengan menyediakan 60 both tenda di Plaza Barat, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan.

Sementara puncak acara akan dilaksanakan pada 3 Desember 2019 di Plaza Barat, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan yang akan dihadiri oleh ribuan penyandang disabilitas.

Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos, Margowiyono, mengatakan pada tahun 1996 telah diamanatkan untuk merayakan Hari Disabilitas Internasional setiap tahunnya. Tujuannya agar meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesetaraan dan problem yang dihadapi oleh pada disabilitas.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran berbagai pihak terhadap problematik penyandang disabilitas, ini bagian dari memperjuangkan tuntutan perlindungan dan pemenuhan hak,” kata Margowiyono di Holiday Inn & Suites, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Senin (18/11/2019).

Menurut Margowiyono, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018 populasi penyandang disabilitas berat dan sedang di Indonesia sekitar 30 juta orang. Sementara dari Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), terdapat 21 juta orang.

“Memang ada perbedaan tapi itu bagian dari kita punya data. Itu ada jumlah disabilitas berat dan sedang 30 juta orang total dari 264 juta, yang Supas itu ada 21 juta orang, jadi hampir 10% kalau kita hitung jumlahnya,” papar dia.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Gufroni Sakaril mengatakan pengusungan tema ‘Indonesia Inklusi Disabilitas Unggul’ untuk menyetarakan semua golongan termasuk penyandang disabilitas.

“Kenapa tema ini diangkat? Kita memang merindukan Indonesia yang benar-benar inklusif, ada semacam jargon no one life behind, tidak ada satu pun yang ditinggalkan dalam proses pembangunan. Artinya apa? Indonesia ini harus menyetarakan semua pihak, semua golongan, termasuk penyandang disabilitas yang selama ini mungkin masih tertinggal dan sebagainya,” kata Gufroni.

“Dengan Indonesia inklusif, diharapkan disabilitas bisa unggul, biar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, bisa mendapatkan pendidikan yang baik, bisa mendapatkan pekerjaan keterampilan dan sebagainya, sehingga disabilitas ini bisa unggul, bisa mandiri, bahkan bisa berkontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara,” imbuh dia.

Pada puncak HDI 2019 ini, Gufroni berharap Presiden Joko Widodo bisa hadir karena akan ada peluncuran dua Peraturan Pemerintah menyangkut disabilitas yakni tentang kesejahteraan sosial dan perencanaan penghormatan hak disabilitas. (yendhi/tri)