OTAK Mabukmin, 46, sebagai ayah tiri isinya selangkangan melulu. Melihat anak tirinya, Vera, 18, semakin gersang (seger dan merangsang), pengin mencicipi juga. Maka dengan alasan diminta ngepel, akhirnya ABG itu “ditempel” berulang kali. Begitu Vera hamil 4 bulan, mulai deh polisi turun tangan.
Wartawan yang nulis saja sampai bosan, asal ada bapak tiri dilaporkan ke polisi, kasusnya pasti menghamili atau memperkosa anak tiri. Ini memang sedang ngetren. Lihat saja di Mbah Google, ketik “bapak cabuli anak tiri”, spontan bererot berita tentang ayah tiri mesum, dari Sabang sampai Merauke berjajar bapak tiri celamitan.
Baru sampai Samarinda (Kaltim) sudah ketemu kisah Mabukmin yang benar-benar mabuk. Bagaimana tak dibilang mabuk, ketika istrinya pergi ke Sulawesi cukup lama, kesempatan itu digunakan untuk menodai anak tirinya, Vera yang memang cantik, sekel nan cemekel. Prinsip dia, “Ketimbang keduluan orang lain, pakai sendiri dulu!”
Penampilan Mabukmin memang ganteng, ahli menata kata pula, hanya giginya saja ada yang ompong depan. Entah kenapa tak mau pasang gigi palsu, sehingga gigi Mabukmin seperti bangunan rumah, ada ventilasi udara. Celakanya, bila dipakai bersiul jadi ngempos, karena tekanan udara berkurang.
Dia menikahi janda Halimah, 40, sekitar 5 tahun lalu. Kala itu Vera masih bocah, baru tamat SD. Mabukmin belum ada pikiran apa-apa, sebab pikiran masih fokus pada emaknya, yang termasuk cantik juga di kelasnya. Ibarat mobil, “kendaraan” baru Mabukmin ini memang masih mulus, jarang pakai dan bekas dokter lagi.
Tapi biar cantik seperti bidadari yang didambakan para teroris pelaku “amaliah”, ketika sudah tahu luar dalamnya dalam keseharian, lama-lama bosan juga. Begitu juga lelaki dari kampung Sungai Pinang, Samarinda ini. Karena tak ada juga momongan selama perkawinannya, menjadi jenuh pula Mabukmin.
Beberapa bulan lalu Halimah pergi ke kampung halamannya di Sulsel sana. Biar dekat dengan tempat kuliahnya, Vera disarankan ibu ngekos saja dulu dekat kampus. Sejak itu Mabukmin benar-benar mabuk, di rumah bener-bener seperti Rinso, harus mencuci sendiri. Makan cukup di warung, bikin minuman pakai teko elektrik.
Urusan perut memang masih terjamin. Tapi yang di bawah perut, inilah yang jadi problem multi dimensi. Biarpun istri diibaratkan “ikan asin”, ketika lama tak merasakan, di kala lapar enak juga jadinya. Tapi mana itu barang? Soalnya Halimah masih berada di Makasar nun jauh di sana. Kali ini Mabukmin benar-benar mabuk!
Ee, tiba-tiba setan mampir ke benak Mabukmin seraya berkata, “Kenapa ente pusing, itu anak tirimu kan sudah gede!” Benar-benar Mabukmin tersadar, dirinya selama ini terjebak pada pepatah lama: kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak kelihatan. “Oke deh Bro, terima kasih atas saranmu,” Kata Mabukmin.
Beberapa hari kemudian dia menyusul Vera di kos-kosan, minta tolong untuk membersihkan rumah. Dan skenario bapak tiri ini benar-benar masuk Pak Eko! Sebab ketika Vera sedang ngepel lantai kamar ayah tiri, tahu-tahu didekap dari belakang, dibanting ke ranjang. Dengan acaman sebilah badik, sore itu Vera berhasil digitik, kata orang Surabaya.
Selain ganteng, Mabukmin ini orangnya memang santun dan ahli menata kata. Buktinya, meski sudah pernah kena tendangan duabelas pas, diminta membersihkan rumah, masih mau juga. Akibatnya, setiap habis ngepel Vera langsung “ditempel” ke atas ranjang. Rupanya kini dia sudah menikmati, dulu mringis kini mrenges!
Ibu Vera yang sudah kembali ke rumah, beberapa bulan kemudian kaget melihat anaknya hamil 4 bulan sebagaimana kata bidan. Ketika ditanyakan siapa aktor seksualnya, Vera menyebut nama Mabukmin.
Tak ayal lagi ayah tiri celamitan itu ditangkap. Tapi dalam pemeriksaan dia membantah telah menyetubuhi anak tiri. “Saya mencabuli saja kok.”
Mencabuli kalau hanya emperan, ini kan masuk rumah induk, Bleh. (gunarso ts)