Thursday, 05 December 2019

Pasca Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Densus 88 Tangkap 46 Tersangka

Senin, 18 November 2019 — 14:50 WIB
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah), dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).(firda)

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo (tengah), dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).(firda)

JAKARTA –  Pasca bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Detasemen Khusus (Densus) 88 mengamankan 46 tersangka. Penangkapan itu dilakukan di daerah Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, dari total tersangka yang diamankan, 23 diantaranya ditangkap di Sumatera Utara dan Aceh. Mereka ditangkap lantaran tergabung dalam jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Sedangkan tiga tersangka diantaranya meninggal dunia. Salah satunya ialah RMN, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan.

“Untuk wilayah Sumut, ini yang memiliki keterkaitan langsung dengan jaringan JAD. Amirnya adalah saudara Y. Jaringannya meliputi Sumut dan Aceh ada 23 orang. Dari 23 orang tersebut, empat di antaranya menyerahkan diri,” ujar Dedi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).

“Satu tersangka RMN meninggal dunia saat bom bunuh diri, dan dua meninggal dunia saat penegakan hukum,” sambungnya.

(Baca: Densus 88 Dikabarkan Tangkap Pengemudi Ojol Terduga Teroris)

Dari keseluruhan tersangka yang telah ditangkap, salah satunya ialah istri dari RMN, yakni DA. DA ditangkap bukan hanya kerap berkomunikasi dengan narapidana terorisme berinisial ITS, tetapi ia juga bergabung dalam JAD.

Selain itu, dari hasil penangkapan para terduga teroris, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti bahan pembuat bom. Bahan-bahan itu diantaranya, pupuk urea dan black border yang diduga akan digunakan untuk merakit bom dengan daya ledak rendah (low explosive).

“Ada black border, ada pupuk urea dan jenis lain yang digunakan untuk dijadikan bom. Semuanya ini adalah low explosive atau bom yang memiliki daya ledak rendah,” jelas Dedi.

Untuk diketahui, ledakan di Polrestabes Medan terjadi hari ini sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan itu berasal dari aksi bom bunuh yang dilakukan oleh pria berusia 24 yang bernama Rabbial Muslim Nasution alias RMN.

Dengan mengenakan jaket ojek online, RMN melakukan aksi bom bunuh diri tersebut. RMN disebut sebagai pelaku tunggal atau lone wolf dalam aksi bom bunuh diri tersebut.

Akibat ledakan tersebut, sebanyak empat anggota polisi, satu pekerja harian lepas (PHL), dan satu masyarakat sipil mengalami luka ringan. Begitu pun dengan tiga kendaraan milik dinas dan satu kendaraan milik pribadi yang turut mengalami kerusakan. (firda/tri)